Salam literasi untuk para pejuang masa depan!
Kita hidup di zaman yang penuh persaingan. Setiap orang dituntut untuk cepat beradaptasi dan mampu bersaing dengan sehat. Salah satu pintu masuk menuju perguruan tinggi adalah melalui seleksi SNBP, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), atau Ujian Mandiri. Dari sekian pintu menuju perguruan tinggi tersebut, hasil Tes Kompetensi Akademik (TKA) menjadi bahan pertimbangan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri tersebut.Â
Bahasa Indonesia yang merupakan mata pelajaran wajib dalam tes TKA sering dianggap sepele. Padahal, anggapan ini bisa menjadi bumerang. Banyak yang beranggapan bahwa karena Bahasa Indonesia adalah bahasa sehari-hari, maka soalnya pasti mudah dan tidak perlu persiapan khusus. Padahal, anggapan seperti ini justru bisa menjadi bumerang. Soal-soal TKA Bahasa Indonesia tidak hanya menguji kemampuan membaca biasa, tetapi juga menuntut pemahaman yang mendalam, kemampuan menyimpulkan, menilai logika teks, hingga mengapresiasi gagasan yang tersirat. Tanpa persiapan yang matang, siswa bisa terjebak pada soal yang tampak sederhana namun memerlukan ketelitian tinggi. Karena itu, meremehkan TKA Bahasa Indonesia sama saja membuka peluang untuk kehilangan skor berharga yang seharusnya bisa diraih.
Dalam kebijakan kurikulum terbaru, TKA Bahasa Indonesia memiliki peran penting karena tidak hanya mengukur kemampuan berbahasa, tetapi juga menilai keterampilan berpikir kritis, analitis, dan logis yang sangat dibutuhkan di perguruan tinggi. Soal-soalnya dirancang sejalan dengan arah Kurikulum Merdeka, yang menekankan pada literasi membaca, pemahaman teks, serta kemampuan mengevaluasi informasi secara objektif.
Pelaksanaan TKA Bahasa Indonesia yang kemungkinan di tingkat SMA/SMK/MA akan dilaksanakan di bulan November, Â menekankan pada literasi membaca dan pemahaman bacaan kompleks. Peserta dituntut untuk tidak hanya memahami teks secara literal, tetapi juga mampu menyimpulkan, mengevaluasi, dan mengapresiasi isi bacaan. Hal ini menjadikan TKA Bahasa Indonesia sebagai sarana untuk menilai kecakapan membaca komprehensif siswa agar dapat bersaing secara nasional.
Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, melainkan fondasi yang menopang pemahaman berbagai bidang ilmu. Kalau penguasaan bahasa kita baik, otomatis kita lebih mudah memahami soal Saintek maupun Soshum. Jadi, jangan remehkan TKA Bahasa Indonesia, karena justru di sinilah peluang untuk menambah skor.
Ada tiga alasan penting mengapa TKA Bahasa Indonesia tidak boleh diabaikan:
Mengukur kemampuan dasar berbahasa dalam ranah akademik.
Soalnya menuntut ketajaman nalar, kecermatan logika, dan kepekaan makna.
-
Bahasa Indonesia adalah kunci untuk memahami soal-soal bidang lain.
Tiga Aspek Utama TKA Bahasa Indonesia
1. Pemahaman Tekstual: Menangkap Informasi Langsung
