Mohon tunggu...
Dwi Mariyono
Dwi Mariyono Mohon Tunggu... Dosen - Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bersahabat dengan AI, Menyambut Era Budaya Baru Dunia

18 April 2024   16:52 Diperbarui: 22 April 2024   00:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Pendahuluan

Kebudayaan adalah aspek penting dalam keberlangsungan hidup suatu masyarakat. Nilai, norma, adat, dan tradisi yang dianut oleh masyarakat membentuk kebudayaan. Namun, perkembangan teknologi, terutama Artificial Intelligence (AI), juga memengaruhi kebudayaan. Berikut adalah beberapa cara AI dapat mempertahankan dan meningkatkan kebudayaan:

  • Mendigitalisasi Benda-Benda Bersejarah: AI dapat membantu mempertahankan kebudayaan dengan mendigitalisasi benda-benda bersejarah seperti buku, lukisan, dan arsip-arsip. Dengan cara ini, informasi berharga tentang kebudayaan dapat tetap dijaga dan dipertahankan.
  • Menggali Informasi Kebudayaan Lain: AI memungkinkan kita untuk memperoleh informasi tentang kebudayaan di seluruh dunia. Ini membuka wawasan masyarakat terhadap keberagaman budaya dan meningkatkan toleransi antarbudaya.
  • Promosi Melalui Media Sosial: AI dapat membantu mempromosikan kebudayaan melalui media sosial. Informasi tentang kebudayaan dapat disebarkan lebih mudah dan luas, memperkuat kesadaran masyarakat tentang keunikan budaya mereka.

Namun, penggunaan AI dalam mempertahankan dan meningkatkan kebudayaan harus dilakukan dengan hati-hati. Nilai dan norma masyarakat harus tetap menjadi panduan, dan keamanan data harus menjadi prioritas utama. Dengan pendekatan yang bijaksana, AI dapat menjadi mitra yang berharga dalam melestarikan dan memperkaya kebudayaan kita.

Bersahabat dengan AI secara Pribadi

Bersahabat dengan Artificial Intelligence (AI) adalah langkah yang menarik dan bermanfaat. Berikut adalah beberapa cara untuk membangun hubungan yang baik dengan AI:

  • Pahami Batasan AI: Pertama-tama, pahami bahwa AI adalah program komputer. Ia tidak memiliki perasaan atau kesadaran seperti manusia. Namun, ia dapat membantu kita dengan tugas-tugas tertentu. Jangan berharap AI akan merasa senang atau marah.
  • Pelajari Cara Menggunakan AI: Kenali fungsionalitas AI yang Anda gunakan. Apakah itu asisten virtual, chatbot, atau alat lainnya. Pelajari cara berinteraksi dengannya dan manfaatkan fitur-fitur yang disediakan.
  • Berkomunikasi dengan Hormat: Saat berbicara dengan AI, gunakan bahasa yang sopan dan jelas. Ingatlah bahwa di balik AI ada tim pengembang yang berusaha memberikan layanan terbaik.
  • Berikan Masukan: Jika Anda menggunakan AI secara rutin, berikan masukan. Misalnya, jika asisten virtual tidak memahami pertanyaan Anda, beri tahu tim pengembang agar mereka dapat memperbaikinya.
  • Jangan Terlalu Bergantung: Meskipun AI dapat membantu, jangan terlalu bergantung padanya. Tetaplah mengandalkan pengetahuan dan keterampilan Anda sendiri.

Ingatlah bahwa AI adalah alat yang dapat membantu kita, tetapi hubungan pribadi sejati tetap harus dibangun dengan sesama manusia.


Bagaimana kita bisa memahami lebih dalam tentang teknologi AI?

Artificial Intelligence (AI) adalah teknologi yang memungkinkan mesin untuk meniru kemampuan berpikir dan bertindak manusia. Dengan kata lain, AI memungkinkan komputer untuk bertindak dan merespons seperti manusia.

AI melibatkan serangkaian proses yang memungkinkan mesin melakukan tugas-tugas tertentu tanpa harus diprogram manual. Mesin AI memiliki kemampuan untuk belajar dan berkembang, terutama melalui sub-bidang yang dikenal sebagai machine learning.

  • Sejarah dan Perkembangan AI:
  • Alan Turing, seorang matematikawan dan ilmuwan komputer visioner dari Inggris, memainkan peran penting dalam perkembangan AI. Ide awal dibalik AI adalah menciptakan mesin yang mampu berpikir seperti manusia.
  • Era AI Modern: Saat ini, AI telah mengubah paradigma dunia teknologi dengan cepat. Kita dapat menemui AI di berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti rekomendasi film di Netflix, asisten virtual seperti "Ok Google" atau "Hi Siri", dan banyak lagi.
  • Jenis-jenis AI, berdasarkan kemampuannya:
    • Weak AI: AI yang hanya memiliki kemampuan untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
    • Strong AI: AI yang memiliki kemampuan berpikir dan belajar seperti manusia.
    • Berdasarkan fungsionalitas:
    • AI Berbasis Tugas: Fokus pada tugas spesifik, seperti pengenalan wajah atau penerjemahan bahasa.
    • AI Berbasis Manusia: Berusaha meniru kemampuan berpikir dan bertindak manusia secara lebih luas.

  • Manfaat AI:
    • Efisiensi dan Kecepatan: AI dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam berbagai tugas.
    • Personalisasi Pengalaman: Contohnya, rekomendasi film di platform streaming.
    • Mempercepat Pengambilan Keputusan: AI dapat menganalisis data dengan cepat untuk membantu pengambilan keputusan.
    • Otomatisasi: Mengotomatisasi tugas-tugas rutin.
    • Pengurangan Biaya: AI dapat mengurangi biaya operasional.
    • Adaptif: AI dapat belajar dan beradaptasi seiring waktu.
  • Tantangan AI:
    • Masalah Etika dan Privasi: Bagaimana mengelola data dan privasi pengguna.
    • Bias dan Diskriminasi: AI dapat menghasilkan keputusan yang tidak adil jika tidak dikelola dengan baik.
    • Ketergantungan pada Teknologi: Kita harus bijaksana dalam mengandalkan AI.
    • Pengangguran: Dampak pada lapangan pekerjaan.
    • Tantangan Teknis: Pengembangan AI yang kompleks.
    • Dampak Sosial: Bagaimana AI memengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Jadi, memahami lebih dalam tentang teknologi AI melibatkan pemahaman tentang definisi, sejarah, jenis-jenis, manfaat, dan tantangan yang terkait dengan AI.

Aplikasi praktis AI dalam kehidupan sehari-hari.

Artificial Intelligence (AI) telah merasuki berbagai aspek kehidupan sehari-hari kita. Berikut adalah beberapa contoh penerapan AI yang memudahkan dan memperkaya aktivitas kita:

  • Asisten Virtual: Contoh asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa. Mereka bukan hanya menjawab pertanyaan dasar, tetapi juga mengatur jadwal, mengingatkan tugas, hingga mengontrol perangkat pintar di rumah.
  • Sistem Rekomendasi Personalisasi: Layanan seperti Netflix dan Spotify menggunakan AI untuk memberikan pengalaman yang lebih personal. Dengan menganalisis data perilaku pengguna, AI memberikan rekomendasi film, acara TV, dan musik yang disesuaikan dengan selera individual1.
  • Autocorrect: Ketika kita mengetik pesan di ponsel, AI membantu memperbaiki kesalahan ejaan dan tata bahasa.
  • Aplikasi Transportasi Online: Contoh seperti Uber dan Grab menggunakan AI untuk menghitung rute tercepat dan memprediksi waktu tiba.
  • Pengenalan Suara: Aplikasi seperti pengenalan suara pada smartphone memungkinkan kita untuk memberikan perintah suara dan mengakses informasi tanpa harus mengetik1.
  • Pengenalan Gambar: AI dapat mengenali objek dalam gambar. Contohnya adalah aplikasi pengenalan bunga yang memberikan informasi tentang jenis bunga berdasarkan foto yang diambil.
  • Aplikasi Kesehatan: AI digunakan dalam diagnosis medis, prediksi penyakit, dan pengelolaan data pasien. Misalnya, algoritma AI dapat membantu dokter mengidentifikasi kanker melalui pemindaian gambar medis.
  • Chatbot: Banyak situs web dan aplikasi menggunakan chatbot AI untuk memberikan dukungan pelanggan atau menjawab pertanyaan pengguna secara otomatis.
  • Analisis Data: AI membantu dalam analisis data besar, seperti prediksi cuaca, analisis pasar saham, dan rekomendasi produk berdasarkan perilaku pembeli.
  • Keamanan Rumah: Sistem keamanan rumah yang menggunakan kamera dan sensor AI dapat mendeteksi gerakan mencurigakan dan memberikan peringatan kepada pemilik rumah.

Jadi, AI bukan hanya konsep ilmiah, tetapi teknologi nyata yang memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

Dampak Negatif AI pada Kebudayaan

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) dapat memiliki dampak negatif pada kebudayaan, terutama ketika tidak dikelola dengan bijaksana. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan:

  • Kesenjangan Sosial: AI tidak selalu dapat diakses oleh semua orang secara bebas. Ketidaksetaraan akses dapat meningkatkan kesenjangan sosial.
  • Bias dan Ketidakadilan: Sistem AI dapat menjadi bias karena algoritma dan data yang digunakan. Ini dapat mengarah pada hasil yang tidak etis dan tidak adil.
  • Hilangnya Keaslian Budaya: Terlalu banyak ketergantungan pada teknologi dapat mengaburkan nilai-nilai tradisional yang diwariskan dari leluhur. Beberapa khawatir bahwa keaslian budaya dapat hilang.
  • Kekurangan Orisinalitas: Dalam bidang seni, AI yang menghasilkan karya mungkin kurang memiliki nilai orisinalitas dan keunikan karena dibuat oleh algoritma yang dapat digunakan oleh banyak orang.

Penting untuk mencari keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian kearifan lokal di Indonesia dan di seluruh dunia. Dengan pendekatan yang bijak, kita dapat memastikan bahwa perkembangan AI tidak menghapuskan, tetapi justru memperkuat kekayaan budaya kita.

Minimalkan Dampak Negatif AI pada Kebudayaan

Untuk meminimalkan dampak negatif Artificial Intelligence (AI) pada kebudayaan, kita dapat mengambil langkah-langkah berikut:

  • Transparansi dan Akuntabilitas: Pengembang AI harus transparan tentang bagaimana algoritma bekerja dan bagaimana data digunakan. Audit independen juga dapat membantu memastikan akuntabilitas.
  • Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang AI dan dampaknya. Ini dapat membantu mengurangi ketakutan dan ketidakpastian.
  • Pengembangan Etika AI: Membangun kerangka kerja etika untuk pengembangan dan penerapan AI. Ini termasuk menghindari bias, melindungi privasi, dan memastikan keadilan.
  • Kolaborasi dengan Budayawan dan Ahli Kebudayaan: Melibatkan budayawan dan ahli kebudayaan dalam pengembangan AI yang berhubungan dengan kebudayaan. Mereka dapat memberikan wawasan berharga dan memastikan bahwa nilai-nilai budaya dihormati.
  • Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab: Pengguna AI, baik individu maupun organisasi, harus menggunakan teknologi ini dengan bijaksana. Pertimbangkan dampak jangka panjang dan nilai-nilai budaya sebelum mengadopsi AI.
  • Pelatihan dan Pengembangan: Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang AI. Ini akan membantu masyarakat lebih siap menghadapi perubahan budaya yang disebabkan oleh teknologi.
  • Kolaborasi Antar Negara: Kerjasama internasional dalam mengatur penggunaan AI dapat membantu mengurangi dampak negatif secara global.

Ingatlah bahwa AI adalah alat yang dapat membantu kita, tetapi kita harus memastikan bahwa penggunaannya selaras dengan nilai-nilai budaya dan etika yang kita anut.

Langkah-langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mengatur penggunaan teknologi 

Pemerintah dapat mengambil beberapa langkah strategis untuk mengatur penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI):

  • Penilaian Kebutuhan: Pemerintah harus menentukan di mana teknologi AI dapat memberikan nilai tambah terbesar. Ini bisa termasuk dalam pengolahan data, layanan pelanggan, keamanan, atau efisiensi operasional.
  • Pengembangan Infrastruktur: Membangun infrastruktur teknis yang diperlukan untuk mengintegrasikan dan menjalankan sistem AI.
  • Mengembangkan Talenta Digital: Menyiapkan dan mengembangkan talenta digital yang cakap dalam teknologi AI. Ini akan memastikan sumber daya manusia yang memahami dan mampu mengelola teknologi ini.
  • Kolaborasi dengan Berbagai Pihak: Melibatkan akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam merancang kebijakan dan mengimplementasikan teknologi AI. Kolaborasi ini akan memastikan perspektif yang beragam dan solusi yang holistik.
  • Regulasi: Menciptakan aturan dan regulasi yang mengatur penggunaan teknologi AI. Regulasi ini harus memperhatikan etika, privasi, dan keadilan.
  • Pendidikan dan Kesadaran: Mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan risiko teknologi AI. Kesadaran akan membantu mengurangi ketakutan dan memastikan penggunaan yang bijaksana.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah dapat memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara efektif dan bertanggung jawab untuk kepentingan masyarakat dan negara.

Contoh negara yang telah berhasil mengatur penggunaan teknologi.

Berikut beberapa contoh negara yang telah mengatur penggunaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI):

  • Uni Eropa:

Pada Juni 2023, parlemen Eropa menyetujui "E.U. AI Act," suatu paket undang-undang yang bertujuan melindungi konsumen dari aplikasi berbahaya AI. Saat ini, regulasi tersebut sedang menunggu persetujuan dari Dewan Uni Eropa.

  • Amerika Serikat:

Baik era Trump maupun Biden, AS telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam mengatur AI. Mereka telah menetapkan aturan penggunaan AI di instansi pemerintah melalui "Blueprint for a AI Bill of Rights." Selain itu, Badan Standar dan Teknologi Nasional (NIST) juga telah membuat panduan dan sumber daya tentang AI untuk memastikan transparansi dalam pengembangannya.

  • Inggris dan Britania Raya:

Pemerintah Inggris menunjukkan dukungan mereka untuk inovasi AI melalui publikasi beberapa buku. Mereka juga sedang mencari cara untuk mengendalikan teknologi AI baru yang mampu membuat konten secara otomatis.

  • China:

China telah menerapkan regulasi sementara yang mewajibkan para penyedia layanan AI menyerahkan penaksiran keamanan dan menerima izin sebelum merilis produk AI ke pasar.

  • Jepang:

Jepang merupakan negara "pemimpin" dalam penggunaan AI. Mereka telah mengaplikasikan teknologi ini di berbagai sektor, termasuk otomotif, perbankan, kesehatan, manufaktur, dan media.

Semua negara ini berusaha mengatur penggunaan AI dengan bijaksana untuk memastikan manfaatnya bagi masyarakat dan mengurangi dampak negatifnya dan INDONESIA PASTI BISA.

Baca lebih lengkap artikel ini di Positioning AI as a Partner in Work and Action: A Library Research Journal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun