Oleh: Dwi Lestari WiyonoÂ
Hangat membingkai, menulis kisah dalam seduhan bersahaja. Seabad lampau kisah ini tertuang, dimulai dari kopi yang melintasi zaman, menyapa lintas generasi. Dalam laman resminya bahsipit.com adalah Yoe Hong Keng, seorang pemuda bermarga Yoe yang melihat potensi kopi sebagai "emas" pada tahun 1925. Toko di Jalan Empang No. 27 kota Bogor bernuansa retro menjadi saksi bisu bagaimana setiap tegukan kopi melukiskan rasa dari waktu ke waktu. Bayangkan, sejak tahun 1925 kopi Bah Sipit ini telah menyapa penjuru kota Bogor dengan aromanya yang khas.Â
Segelas kopi dingin dengan metode penyeduhan Vietnam drip dan sepotong roti gambang membawa diri ini sejenak melintasi ruang kembali ke masa lampau, membayangkan bagaimana kopi ini terlahir. Kopi Bah Sipit bukan hanya tentang kopi, roti gambang maupun berbagai teknik seduhan. Ia adalah sebuah sejarah, sebuah jembatan yang menghubungkan kita dengan masa lalu. Rasanya ...? Sukar untuk dijelaskan. Seperti mencicipi sepotong sejarah itu sendiri yang kaya akan rasa.Â
Jadi, jika Anda ingin bernostalgia, menikmati setiap sesapan kopi yang kaya akan sejarah jangan lewatkan mengunjungi toko kopi yang berada di kota Bogor ini. Rasakan sensasi unik secangkir kopi dari seabad lampau. Selamat menikmati!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI