Mohon tunggu...
Dwi Klik Santosa
Dwi Klik Santosa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis Dongeng Nusantara dan Menulis Apa Saja demi Memanja Kecintaan kepada Hidup yang Damai dan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Orang yang Jatuh Cinta karena Tulisan

4 Agustus 2023   13:05 Diperbarui: 4 Agustus 2023   13:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Orang yang Jatuh Cinta Karena Tulisan. Biasanya tipe orang seperti itu bercakrawala intelektual. Tulisan baik berupa puisi, esai, cerpen atau novel bisa jadi memang hal yang tidak biasa alias istimewa. Karena pada faktanya, tidak banyak orang bisa mewujudkannya.

Hanya yang bisa menulis dengan baik bisa menjadikannya karya. Bisa dinilaikan sebagai sesuatu yang indah jika dalam isi tulisannya itu terkandung pengetahuan yang menarik pemikiran si pembaca.

Jika lebih jauh ia tersugesti, merasa mendapatkan pengaruh dari tulisan yang dibacanya, itu pertanda, karya tulis entah puisi, cerpen dsb itu bisa ditandai sebagai karya yang punya mutu.

Apalagi kalau sifat pengaruhnya itu berkarakter baik. Bisa menyentuh hati dan menerbitkan semangat juang, maka bisa ditandai karya tulis tersebut sebagai karya seni. Karena hakikat seni itu adalah merepresentasi dari keindahan. Kalau itu soal perasaaan manusia, keindahan itu bisa dijelaskan lebih lanjut sebagai halusnya budi.

Budi itu adab, yaitu kecenderungan pemikiran yang membentuk pola perilaku. Jika dikatakan sebagai "halus", maka yang teraktualisasi adalah keluguan saja sebagai makna.

Bahwa manusia itu akan mudah tertawa jika ada yang lucu. Akan mudah tersenyum kalau menggelitik. Mudah  mengasihi dan menyayangi, jika ada kaidah yang diyakini mampu merogoh sukmanya yang sejatinya pengasih dan penyayang.

Keindahan tulisan sebagai karya apakah merepresentasi keberadaan si penulisnya? Seharusnya iya. Karena jika itu semua berasal dan bermula dari empirisme dan pengalaman hidup, setiap diksinya sudah terukur, karena teruji secara perjalanan.

Tapi tentu banyak sudut pandang dan pemikiran menyoal ini. Hanya saja, saya tetap ingin meyakini, bahwa karya tulis, baik puisi, cerpen, esai yang punya bobot dan indah itu tercipta dan lahir karena keindahan hidup yang pernah dijalani si penulisnya.
Sehingga dalam kategori itu, punya relevansi yang senyawa dengan pendapat yang menjadi kredo penyair dan pujangga Nusantara, WS Rendra. Bahwa sejati itu adalah roh yang bersenyawa tersebab adanya kesesuaian antara ucap dan laku.

Maka jika tulisan itu terlahir sebagai diksi, hasil dari experience perjalanan prosesnya, bisa jadi bahwa apa yang ditulis itu adalah apa yang selama ini menjadikan realitas dari kahanan dan jalan hidupnya.


(Dwi Klik Santosa)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun