Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dipaksa PTM Banyak Sekolah Swasta "Bertumbangan" Terkontaminasi Omicron

25 Januari 2022   06:15 Diperbarui: 25 Januari 2022   09:00 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan pembelajaran tatap mukda di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020).| Sumber: Tribunnews/JE Prima via Kontan.co.id

Baru beberapa minggu PTM banyak sekolah swasta yang sadar diri untuk melakukan PTM dan balik ke PJJ. Setelah satu dua siswa terindikasi virus omicron, sontak mereka meliburkan PTM dan kembali untuk melakukan PJJ. Masalah omicron yang semakin merebak membuat banyak orangtua belum mau melepas anak ke sekolah.

Malah ada yang nekat merumahkan anak, berpaling ke home school. Kekhawatiran orangtua bisa dimaklumi karena Covid-19 yang terus bermutasi masih menjadi ancaman. Apalagi peningkatan kasus omicron dari waktu ke waktu terus meningkat. 

Orangtua tentu tidak mau kecolongan. Bisa saja kluster sekolah membuat banyak anak terinveksi virus, dan kalau sudah terkena virus lagi-lagi keluargalah yang repot.

Sebagai Pendidik Ikuti Instruksi Pemerintah, Sebagai Orangtua Masih Khawatir

Sebagai guru tunduk pada peraturan, mengikuti instruksi pemerintah dan yayasan penting, tetapi dalam hati tetap khawatir juga karena pengalaman tahun 2021 ketika hampir seluruh keluarga terkena Covid-19. 

Ada semacam trauma, kecemasan ketakutan membayang. Jadi meskipun antusias mengajar, namun jika ada murid yang sakit, entah demam, atau batuk-batuk menjadi was-was. Apalagi jika kebetulan sebagai guru dan juga orangtua yang saat ini sedang PTM. 

Meskipun sekolah menerapkan protokol ketat, bukan tidak mungkin virus menelusup dan menyelinap ketika ada yang sedang lengah, kesehatan yang tengah menurun, imum tubuh yang sedang rendah.

Jakarta masuk dalam ancaman cukup berat, peningkatan mereka yang terkonfirmasi terkena omicron setiap harinya terus meningkat, bahkan malah ada yang sudah meninggal. Kasusnya ada di Sulianti Saroso, rumah sakit yang pertama kali menerima pasien Covid-19 awal tahun 2020 lalu.

Indonesia sempat melandai sekitar November--Desember namun meningkat lagi setelah banyak orang pulang bepergian dari luar negeri. Kalau melihat peningkatan orang yang terkonfirmasi omicron jadi ngeri-ngeri sedap, isu itu bukan kaleng-kaleng dan ada datanya. 

Dunia pendidikan pun ketar-ketir sehubungan dengan merebaknya omicron. Dari data terakhir menurut Kompas.com ada 1.313 kasus (22/1/2022). 

Dari data tersebut dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta merilis data ada sekitar 854 pasien adalah pelaku perjalanan luar negeri dan 459 pasien tertular dari transmisi lokal.

Gerakan Cepat Pemerintah Mencegah Penyebaran Covid Ditunggu

Apakah layak dilanjutkan PTM, bukankah sebaiknya pemerintah mulai memikirkan kembali untuk kembali dulu ke PJJ. Memang tidak enak, namun rasanya PJJ saat ini adalah yang paling aman untuk membendung munculnya kluster baru penyebaran Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun