Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Perumahan Semakin Menggeser Pesawahan

20 Desember 2021   10:38 Diperbarui: 20 Desember 2021   21:47 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Klodran di Tol Solo-Kertosono(RODERICK ADRIAN MOZES/Kompas.com)

Kota besar lebih tepat sebagai pusat industri dan perdagangan, sedangkan jika masih ada sawah maka akan banyak mafia tanah yang akan merayu sawah-sawah tersisa dijadikan apartemen, ruko atau rumah kantor. Dijadikan kawasan elite yang menyediakan fasilitas mewah terkait gaya hidup manusia modern.

Di seputar Cileungsi saja, sudah ada puluhan pengembang mendirikan kawasan rumah dengan mengambil lahan pertanian yang semula subur kemudian dijadikan kawasan rumah yang di sekitarnya malah terkesan kumuh. 

Penataan drainase, penataan kawasan menjadi silangsengkarut. Sementara banyak lahan pertanian produktif dibiarkan menganggur menunggu investor perumahan. 

Para petani pun semakin uzur karena anak muda sudah jarang yang mau bergumul dengan lumpur, lebih senang dan menyukai kegiatan rebahan karena gawai atau HP canggih semakin murah. 

Mereka lebih senang memainkan jemari untuk melihat betapa konyolnya para netizen dan para pegiat media yang galak luar biasa. Gampang beropini, dan banyak yang tergerus arus informasi sesat atau sekedar hoaks.

pesawahan yang siap dikapling untuk perumahan | Dokumentasi pribadi
pesawahan yang siap dikapling untuk perumahan | Dokumentasi pribadi

5 Tahun ke depan atau bahkan  sekitar 2045 bisa jadi sudah susah menemukan pesawahan di Jawa. Yang ada hanyalah bentangan rumah yang berdiri centang perenang dengan aktivitas manusia yang tidak lagi mengenal gotong royong. 

Mereka hanya mengenal komunikasi lewat alat canggih bernama gawai. Atau barangkali bukan gawai lagi, semacam jam tangan atau chip yang bisa dijadikan alat komunikasi. 

Mobil-mobil listrik berseliweran, rumah-rumah di kota semakin mendekati langit, sementara banyak helikopter, pesawat tanpa awak lalu lalang di udara.

Kota semakin panas, dan berisik sementara banyak manusia hanya seperlunya keluar rumah. Mereka sudah mempunyai kawasan pribadi yang nyaman di rumah dengan aneka  peralatan canggih, serba digital yang siap memberikan kesibukan luar biasa pada manusia yang menjadikan rumahnya sebagai kantor, sekaligus pusat aktivitas. 

Sabtu Minggu mereka keluar mencari oksigen yang sudah amat susah ditemui. Barangkali dengan terbang sebentar mereka mencari tempat di luar kota, atau luar pulau yang masih menyediakan lahan hijau untuk sekedar menyesap oksigen yang semakin langka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun