Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ketika Perumahan Semakin Menggeser Pesawahan

20 Desember 2021   10:38 Diperbarui: 20 Desember 2021   21:47 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Klodran di Tol Solo-Kertosono(RODERICK ADRIAN MOZES/Kompas.com)

Back To Nature Masa Depan

Tetapi ketika logika tentang masa depan bisa saja meleset. Bisa saja saking jenuhnya masyarakat maju hanya melihat petakan rumah dan gedung gedung bertingkat, kesadaran untuk kembali menekuni dunia pertanian malah menggelora. 

Jadilah gedung-gedung di perkotaan dijadikan lahan sawah, dirancang untuk bisa dibuat miniatur pertanian dan menjadikan aktivitas hiburan di tengah kejenuhan suasana yang terlalu suntuk dengan transaksi virtual yang hampir mirip robot.

Seperti gaya pakaian bisa jadi karena rindu pada suasana alami maka banyak orang mulai berkreasi mengembangkan usaha pertanian dengan cara vertikal, menanami setiap jengkal tembok dan atap yang bisa dijadikan lahan cocok tanam entah hidroponik, maupun pertanian modern dengan bantuan teknologi modern.

Pada hakikatnya manusia kadang kangen dengan sejarah masa lalu, yang telah menjadi masa lalu kadang bisa kembali ditekuni dengan catatan, pengelolaan lebih modern disesuaikan dengan perkembangan zaman.

sawah di atas gedung (Fimela.com)
sawah di atas gedung (Fimela.com)

Semoga saja pertanian dan gerakan kembali ke alam menjadi penyadaran manusia di tengah sempitnya lahan dan susahnya menemukan tanah lapang untuk dijadikan pesawahan. 

Melihat tingkat perkembangan teknologi yang begitu cepat apapun mungkin terjadi, tetapi tren, mode, gaya hidup dan berbagai perilaku manusia kadang seperti roda, akan muncul perasaan untuk merasakan gaya hidup masa lalu. 

Semoga bumi pun mengalami recovery.

Salam hangat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun