Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gubernur Anies Baswedan Panen Raya di Sumedang, Jakarta Luas Sekali

19 Juni 2021   13:43 Diperbarui: 19 Juni 2021   14:24 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Anies Sedang Panen Raya di Sumedang sekitar seminggu yang lalu 11/06/2021 (foto:kompas,com)

Bukan sentimen terhadap gubernur yang satu ini tapi cukup heran saja. Dengan memakai pakaian dinas Gubernur DKI Anies Baswedan bisa blusukan sampai Sumedang. 

Sebelumnya juga terlihat di Sragen ketika menyaksikan panen raya di sana.  Kok bisa. Apakah ada sejarahnya Sumedang itu termasuk bagian khusus Jakarta. Kalau Gubernur Jawa Barat yang terlihat sedang memanen di Sumedang wajar tetapi jika gubernur lain dengan masih memakai seragam lengkap DKI masuk ke Jawa Barat, jadi bingung mikirnya.

Dalam berita yang dimuat Kompas.com diinformasikan bahwa Pemprov DKI bekerja sama dengan kabupaten Sumedang untuk suplai bahan pokok di Jakarta. Di sini

Sumedang geografi dan Sejarahnya

Dalam peta geografi Sumedang khan diapit oleh sebelah Utara kabupaten Indramayu, Sebelah Barat Kabupaten Subang dan Bandung Barat, Sebelah Timur Kabupaten Majalengka, Sebelah Selatan Kabupaten Bandung  dan Kabupaten Garut. Letaknya jauh dari Jakarta. Tapi hebatnya rupanya gubernur Jakarta mungkin mempunyai beberapa hektar lahan di Sumedang.

Entah karena politik, atau karena suka- suka gubernur yang penting happy ia melancong melebihi wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Hebatnya pula beberapa bulan lalu ia juga panen raya di Sragen. Entah dalam rangka kunjungan antar daerah atau lagi studi banding. Kalau seandainya Jakarta dibuka sawah, di mana tanah akan digusur karena banyak yang sudah berdiri gedung- gedung bertingkat. Atau akan menggusur lapangan golf di PIK untuk dijadikan lahan sawah... atau mereklamasi pantai untuk dijadikan sawah, biar pak Gubernur tidak jauh - jauh panen raya di tanah orang.

Saya masih bingung, kalau gubernur tidak memakai seragam dan sedang dalam keadaan free lalu punya beberapa bidang tanah di Sumedang, Sragen dan di tempat lain ya tidak masalah sih, tapi dengan memakai seragam berarti khan Pak Gubernur sedang bekerja, tetapi kenapa tidak ke Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu. Malah ke Sumedang.

Saya bingung juga ketika Pak Gubernur memerlukan ziarah ke leluhur Sumedang Larang. Dalam rangka wisata spiritual atau sedang mencoba melakukan kampanye terselubung untuk minta restu kepada leluhur di sebuah daerah di Nusantara agar sabda alam merestui Sang Gubernur itu merasakan pamor sebagai Presiden di tahun 2024 mendatang.

Tapi tentunya ia harus meletakkan atribut gubernurnya dulu, sowan sebagai pribadi, bukan sebagai pejabat, tetapi sebagai tokoh nasional yang sedang mencari jalan untuk membuka ruang bagi alam untuk meruwat dirinya membantunya mendekatkan wahyu keraton dan restu alam.

Lelaku Calon Pemimpin?

Apakah  Sang Gubernur yang mantan mendikbud itu sedang melakukan lelaku seperti halnya para satria dan pangeran calon raja untuk, sang Mangkubumi, putra mahkota yang siap menduduki takhta sebagai raja. Sumedang Larang terkenal dengan dongengnya tentang Kerajaan  di bawah perintah raja Tajimalela. Raja Tajimalela pernah berkata Ingsun Medal ingsung Madangan. Arti dari perkataan itu adalah Aku dilahirkan, Aku Menerangi. Apakah Anies Baswedan berharap bahwa ia lahir dan ia menerangi seantero Nusantara dengan menjejak sejarah kerajaan Sumedang Larang tersebut (ini hanya dugaan dan khayalan saya saja).

Kalau gubernur yang didalam survey oleh beberapa lembaga ditempatkan diposisi tinggi, apakah ia mulai yakin bahwa ia direstui oleh alam sehingga perlu menjangkau perjalanan lebih jauh dari hanya sekedar provinsi yang diapit oleh Provinsi Banten dan Jawa Barat tersebut. Meskipun Jakarta tidaklah seluas Jabar dan Jateng, rupanya ia bisa bebas keluar masuk ke daerah tersebut. Entah apakah sudah direstui oleh gubernur kedua provinsi tersebut atau hanya nekat saja yang penting happy dan semakin terkenal.

Trik Untuk Calon Presiden Menebar Simpati

Memang kalau mengikuti para publik figur saat ini tingkahnya unik - unik. Untuk menarik simpati rakyatnya mereka harus berani keluar kandang, menggunakan media sosial, tebar pesona, atau sudah mulai lirak - lirik mencari pasangan dan jodoh yang cocok untuk meraih kursi satu dan dua di Republik Indonesia tercinta ini.

Intrik telah dimulai, politik sudah dimainkan dan taktik terus digoyang untuk menarik simpati. Ada yang terpesona ada pula yang malah semakin muak dengan tingkah laku politisi. Ada yang berusaha menjaga ketenaran dengan memanfaatkan kerabat, keluarga ayahnya sebagai legitimasi kepemimpinan. Ada yang tiba- tiba menyeruak muncul tanpa pernah terduga karena dalam waktu sekejap muncul sebagai kuda troli eh salah kuda hitam calon pemimpin.

Masih ingat Jokowi. Kalau ingat apakah sudah ada yang meramal bahwa ketika tahun 2004 Jokowi akan menjadi Presiden. Bahkan di tahun mendekati pemilihan presiden orang tidak menyangka bahwa Jokowi yang anak perajin kayu bisa menjadi gubernur bahkan presiden.Orang membayangkan  tentu sosoknya tidak jauh dari Soekarno, kerabat Soeharto, Keluarga SBY. Nah ternyata yang terpilih Jokowi yang ketika ada pergerakan penumbangan orde baru belum terdengar sama sekali.

Tahun 2024 masih tiga tahun lagi, tetapi sudah banyak tokoh yang mulai tebar pesona. Siapa yang pesonanya membuat jatuh cinta masyarakat maka dialah yang akan banyak terpilih untuk menjadi presiden berikutnya. Tapi kadang dari sabda alam kadang bisa saja muncul satria piningit yang menyeruak mengalahkan tokoh yang sudah payah- payah tebar pesona sejak lama.

Saya sebagai pecinta literasi rasanya sudah punya pilihan, tapi tidak ingin nggege mongso atau mendahului alam, mengalir saja. Tapi sebentar sampai tulisan ini berakhir saya masih gagal paham, apakah Sumedang Wilayah Jakarta yang baru?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun