Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ingat Kletikan Singkong Ingat Pasar "Pahing" Talun Magelang

26 November 2020   13:32 Diperbarui: 26 November 2020   13:37 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penjual berbagai peralatan pertanian dan dapur (dokpri)

Peristiwa unik itu sekarang sulit ditemui. Karena transportasi sudah bagus. Mereka sudah bisa menumpang mobil bak terbuka atau bisa diangkut dengan motor karena motor sudah bukan barang asing lagi di desa.

Yang khas di pasar talun adalah berbagai peralatan seperti parang, goran pacul, arit, pethel atau kampak, Bendo atau parang. Kualitasnya boleh dibilang lumayan. Pasar talun juga menjual piranti merokok. Ada tembakau lembut, kasar, tembakau dari berbagai jenis, Klembak, menyan, sigaret.

penjual berbagai peralatan pertanian dan dapur (dokpri)
penjual berbagai peralatan pertanian dan dapur (dokpri)
Tersedia kain yang biasa dipakai untuk pergi ke sawah semacam kain hitam, congkrang. Bisa dibeli satu set dengan bajunya.

Pasar Talun akan sangat ramai sekali menjelang lebaran. Semua dagangan dari daging sapi, lele, mujahir, pelus, daging ayam dan sayur -- sayuran lengkap. Anda harus sabar saat pasaran apalagi melintas dengan mengendarai mobil. Harus sabar melewati lalu lintas masyarakat yang berdesak -- desakan di pasar.

Dulu kayu bakar juga sering dijual di pasar, sekarang mulai jarang orang menjual kayu bakar karena sebagian orang sudah beralih dari memasak memakai kayu ke gas Elpiji. Keunikan pasar Tradisional selalu akan dirindukan terutama oleh interaksi antara pedagang dan pembeli. Beda dengan pasar modern yang harganya sudah pasti. Di pasar tradisional transaksi tawar - menawar harga bisa berlangsung seru.

Pertemuan Berbagai Karakter Manusia


Pasar tradisional seperti sebagai sebuah tempat berinteraksi orang - orang dengan berbagai latar belakang. Dari petani, guru, ibu rumah tangga, pedagang, pamong praja, buruh, kuli panggul, pencopet, penjambret, preman, sopir, peternak, pande besi. Pecinta batu akik adalah sajian kehidupan komplit ditengah peradaban desa. Cermin keberagaman. Di situ beragam karakter orang ada. Dari yang sabar, ramah, semanak sering tersenyum sampai yang jutek, masa bodo, ketus, kemaki, melinti, petita petiti(orang yang sok jagoan, jelalatan).

Suara bising orang bertransaksi berbaur dengan mereka yang tiba - tiba emosi dan sempat berkelahi meskipun akhirnya bisa dilerai. Kadang bisa muncul kehebohan saat ada yang teriak maling, atau copet- copet. Di salah satu sudut pasar muncul suara merdu dari gamelan yang disetel dengan kaset,menjadi hiburan di tengah bisingnya pasar. Ada yang saking capeknya tertidur digelaran dagangannya.

Orang muda menjadikan pasar sebagai tempat beraksi untuk menarik perhatian lawan jenis. Laki -- laki berusaha mencari cara dengan melakukan pendekatan, sedikit genit, menggoda dengan rayuan gombal. Mereka kadang mempraktekkan cara - cara memikat lawan jenis dengan berbagai trik. Ada yang berhasil tetapi tidak kurang yang diacuhkan bahkan mendapat tamparan.

Dari gerbang pasar, menyusur lorong- lorong pasar terus mengikuti buruannya sampai mendapatkan tanggapan. Kalau sama - sama tertarik lalu ngobrol di sebuah pojokan cukup sepi di pasar itu atau lelakinya mengajak jajan di warung, mentraktir perempuan sebagai usaha untuk merayu. Kalau jodoh maka akan terus ke jenjang pacaran dan akhirnya menikah. Tetapi tidak kurang banyak lelaki yang hanya main - main. Setelah bisa menaklukkan perempuan, diajak jalan - jalan lalu ditinggal tanpa kabar. Itu namanya Playboy cap kampak. Hahaha.

Bau keringat, rambut penguk (bau), bau comberan, aroma ikan yang menyengat, trasi dan bebauan dari kol busuk yang belum sempat dibuang menjadi pemandangan sehari - hari. Apalagi pas pasaran, berjubelnya orang -- orang sering menjadi ladang rejeki bagi copet, pengutil dan penjabret, Kadang saat lengah ada saja tangan jahil yang mengambil barang dagangan lalu ngacir di tengah kerumunan orang banyak. Itu resiko pedagang. Mana mungkin mengejar orang ditengah kerumunan banyak orang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun