Bergetar membaca puisi puisiMu
merinding merasakan makna di balik kata - kata
yang tergores di untaian huruf demi huruf yang Kau tulis.
Ingin lari dan menghindar dari gaung puisi yang terus mendengung
ingin kabur supaya getaran - getarannya tidak sampai membuatku hilang akal namun
sepertinya puisi puisiMu terus mengejar ke manapun aku sembunyi
Aku seperti merasakan kata itu
menampar - nampar muka. Menjentikkan telunjuk ke telinga
hingga ujung telinga memerah
Apakah Kau bisa menghilangkan puisi - puisimu dari hatiku?
Apakah Kamu bisa melepaskan beban berat saat mendengar puisimu menyentil nurani?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!