Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

TVRI, Nostalgia Ketoprak, dan Fenomena "Kerajaan Baru" Pertanda apa?

20 Januari 2020   15:01 Diperbarui: 21 Januari 2020   22:32 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketoprak Hiburan rakyat (jateng.tribunnews.com)

Hiburan- hiburan pun kalau terlalu berani mengkritik pemerintah akan disensor bahkan bisa langsung diberangus dan tidak akan tayang lagi ceritanya. 

Apa Sih Peranan TVRI Dulu dan Sekarang?
Banyaknya televisi membuat banyak orang mempunyai banyak pilihan. Tinggal pegang remote, kalau aneh dan amburadul ceritanya tinggal ganti channel, habis perkara. 

Dulu zaman stasiun televisi masih milik TV nasional, penonton mau tidak mau disuguhi oleh satu- satunya hiburan tersebut. Apakah kualitasnya lebih baik dahulu atau sekarang?

Pertanyaan itu sebenarnya cukup ambigu, sebab memang beda zaman. Terus terang dari segi kualitas gambar, suara- suara yang muncul dan ide cerita sangat beragam.

Cuma dari segi kualitas pesan dan misi maka televisi zaman dulu lebih ketat karena berada dibawah rezim yang sensitif dengan tayangan- tayangan yang sangat anti jika bicara tentang politik, apalagi berani mengkritik pemerintah. Televisi RI benar- benar corong pemerintah.

Ketika Merasakan Menjadi Raja di "Ketoprak"
Yang berani mengritik secara samar lewat cerita hanyalah produk hiburan semacam ketoprak dan wayang kulit, atau yang lebih galak adalah Ludruk. Maka banyak orang suka dengan hiburan Ketoprak, Suka dengan tayangan wayang Kulit dan Ludruk dan Srimulat.

Mau jadi Raja bebas, mau jadi patih silahkan, asal mampu memerankan dengan baik. Gambaran istana, dekorasi orang kaya (Priyayi) tergambar dari dekorasi, Bisa berlatar istana kerajaan dengan dilukis manual.

Beberapa gulung gambar ditampilkan untuk memberi sentuhan suasana pada panggung agar tidak monoton. Ada lukisan dengan latar belakang Kerajaan, suasana Keraton dengan pernik- pernik mewahnya. 

Gambaran itu persis seperti yang terjadi kasus tentang munculnya Kerajaan Baru bernama Keraton Agung Sejagat ditanggapi dengan beragam. 

Ada yang menganggap bahwa Raja dan Ratu Keraton Sejagat itu sedang Halu lengkapnya halusinasi. Istilah mudahnya sebetulnya sedang berkhayal menjadi raja.

Mungkin Raja dan Ratu Permaisuri kerajaan keraton sejagat itu terinspirasi dengan tontonan ketoprak zaman dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun