Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Munculnya Uban, Pertambahan Usia atau Gen?

18 Januari 2020   15:50 Diperbarui: 19 Januari 2020   12:42 3160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tetap tampil pede meski beruban (Sumber: Shutterstock.com)

Dengan bertambahnya usia, masalah manusia semakin banyak. Tubuh manusia mulai sensitif, pergerakan tubuh melambat, reflek menjadi jauh berkurang. Apalagi dengan beban kerja dan aktivitas fisik yang kurang, maka tubuh di usia 40 ke atas akan semakin rentan oleh penyakit dan permasalahan lainnya. Salah satunya adalah dengan semakin banyaknya rambut berwarna putih atau uban yang menghuni kepala.

Pengaruh psikologisnya adalah rasa percaya diri yang berkurang melihat bertumbuhnya uban. Apalagi jika perawatan rambut tidak rutin dan cenderung cuek, maka uban pun semakin banyak. Namun, tentu tidak perlu khawatir, sebab uban dapat dihilangkan dengan treatment agar dapat mengurangi hormon perubahan warna rambut atau juga dapat dilakukan dengan semir rambut. 

Bagaimana dengan Anda? Saya menceritakan diri sendiri dulu. Saya termasuk orang yang cuek dengan perubahan warna rambut. Rambut saya sudah mulai beruban sejak usia 20 tahun. Dikatakan, uban dapat muncul karena beberapa faktor, seperti pengaruh hormon, keuturunan, dan juga stres. 

Stres dan beban pikiran memang dapat membantu perubahan rambut seseorang. Rambut saya mengalami perubahan setelah usia 40 tahun. Setelah menikah rambut dan kumis serta jenggot pun pelan-pelan berubah. Hampir separuh rambut mulai memutih dan ada bagian di rambut kepala yang mulai menipis. Padahal dulu rambut saya sangat tebal dan agak bergelombang.

Tetapi dari perubahan warna rambut itu saya pikir itu adalah hal alami. Bahkan orang-orang seusia saya ada yang rambutnya sudah memutih dan hanya beberapa helai saja yang hitam. 

Beruntung, rambut saya mengalami perubahan secara bertahap. Saya termasuk tidak menyukai rambut disemir. Padahal istri dan teman-teman menyarankan untuk menyemir rambut agar terlihat muda.

Saya membiarkan rambut saya memutih dengan alami. Pasti ada siklus biasa kenapa rambut akhirnya memutih. Usia saya tahun ini sudah memasuki kepala 5, tepatnya lima puluh tahun. Usia emas, usia matang menurut pendapat orang. Mengapa harus minder dengan perubahan warna rambut? 

Saya menyadari salah satu faktor mengapa rambut beruban adalah karena gen. Almarhum ayah saya termasuk orang yang rambutnya sudah memutih di usia cukup muda sebelum usia 40 tahun, tetapi sebagai guru dan kepala sekolah, ayah rajin berkunjung ke salon untuk menyemir rambut. Sedangkan saya adalah tipe cuek yang kurang memperhatikan penampilan sambut.

Tampil pede dengan rambut beruban memerlukan kesiapan hati. Uban membuat orang tampak lebih tua dari usia sebenarnya, tetapi benarkah uban juga terjadi karena faktor stres?

Beberapa penelitian mengatakan faktor genetik dan pertambahan usia bisa membuat uban berkembang cepat, selain itu faktor stres bisa memicu sel melanin yang dihasilkan oleh folikel rambut.

Berdasarkan penelitian oleh United States National Library of Medicine, Folikel adalah struktur di kulit yang membuat dan menumbuhkan rambut.

Stres memicu dan mempercepat takdir genetis, seperti yang dialami oleh Presiden Obama yang sudah rambutnya sudah memutih ketika memasuki usia kedua masa kepresidennya, padahal sebelumnya ubannya masih sangat sedikit. Beban kerja, masalah berat kata ahli mempercepat takdir genetik sehingga rambut yang semula hitam dengan cepat memutih.

Lalu apakah Anda yang sudah memutih rambutnya harus mengurung diri, menutup rambut dengan topi, atau mencukur rambut menjadi botak atau plontos agar tidak terlihat warna putihnya. 

Bagi Anda pria dan wanita tidak perlu minder. Rambut memutih itu adalah proses alami dan harus dihadapi dengan bijak. Jika pembaca pede dengan keadaan rambut dan menghadapi perubahan tubuh karena pertambahan usia maka yang perlu dilakukan adalah jangan terlalu banyak dipikirkan, cukup perbaiki penampilan dengan menyisir, menata rambut hingga terlihat rapi. 

Banyak kok public figure yang malah mengekspos perubahan rambutnya dengan model rambut yang menarik, tetap saja tidak bisa melawan terjadinya perubahan itu tetapi manusia masih bisa memperlambat pertumbuhan rambut uban itu dengan menjaga agar tidak stres berlebihan, menggunakan shampoo yang cocok, membatasi diri untuk tidak sering-sering menyemir rambut, karena bagaimanapun pengaruh kimia dalam rambut malah mempercepat perubahan warna rambut.

Fokuskan saja dengan pekerjaan Anda yang menantang. Menulis salah satunya atau sering-sering menikmati hiburan sehingga masalah-masalah hidup tidak membuat Anda cemas, gelisah dan pusing. Kalau saya merasa cemas dan gelisah atau sedang banyak masalah salah satu solusinya adalah dengan menulis. 

Menulis merupakan treatment untuk melepaskan beban masalah. Kebiasaan menulis sudah sejak belasan tahun, tetapi menulis yang bisa menghasilkan uang saya lakukan setelah saya kuliah. Dari kebiasaan menulis itu saya merasa bisa mengurai masalah-masalah yang ada dalam diri dan tentu saja membantu untuk bisa mengembangkan passion, mendorong bakat terpendam dalam hal tulis menulis.

Kalau saya bisa menulis rutin saat ini salah satunya karena kebiasaan sejak muda saya untuk curhat dengan cara menulis. Masalah uban yang sekarang banyak hadir di kepala, jenggot dan kumis saya itu adalah proses alami. 

Usia saya sudah menginjak usia 50 tahun dan saya harus menghadapi perubahan- perubahan dalam tubuh dengan sering melakukan aktivitas fisik ringan sesuai usia. 

Jika setiap orang bijak menghadapi perubahan tubuh dengan "santuy" dan menerima proses genetis manusia, maka kecemasan, kurang percaya diri, stes tentunya akan berkurang.

Salam damai selalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun