Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jalan Terjal Menulis di Kompasiana

4 November 2019   09:56 Diperbarui: 13 November 2019   19:35 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
logo Kompasiana (Kompasiana.com)

Ragam pemikiran Kompasiana telah menjadi semacam universitas gratis. Berbagai topik jika rajin diikuti sudah seperti kuliah. Bicara tentang filsafat ikuti saja tulisan Dari Prof. Appolo Doito, bicara tentang kearifan dan pengalaman hidup rajinlah membaca tulisan Tjiptadinata Effendi. Tentang Sepak Bola, bisa mengintip tulisan dari Jose revela atau Hendro Santoso. Para Kompasianer sudah punya topik bahasan khusus yang sering membahas isu aktual. Maka alangkah bodohnya saya jika tidak mengikuti tulisan- tulisan kompasianer yang memang mennginspirasi.

Proses saya sampai ke verifikasi biru juga tidak semudah membalikkan tangan. Bahkan lebih 5 tahun lebih. Ibaratnya saya adalah murid biasa dari kelas penulisan di Kompasiana. Ada yang bisa lulus dengan Cum laude dengan hanya melewati beberapa semester saja langsung mendapat predikat penulis verifikasi biru. Saya sendiri harus jatuh bangun, tinggal kelas, sempat cuti, vakum meskipun akhirnya kembali aktif menulis.

Selama hampir sepuluh tahun gabung di Kompasiana itu teman- teman seangkatan sudah banyak yang menghilang. Ada yang secara profesi sudah menjadi penulis terkenal, kolumnis, motivator,penulis buku, penyair, wartawan bahkan ada yang menjadi anggota DPR. Seperti air mengalir saya tetaplah Kompasianer yang berusaha setia dan menulis sesuai kemampuan saya meskipun cukup berat mendapat label biru di profil saya.

Paling tidak saya sudah setia ibaratnya usia menulis saya sudah mulai menginjak remaja. Banyak suka dukanya. Bukan sombong saya lebih senior dari Pak Tjiptadinata Effendi, saya sendiri berada seangkatan dengan Omjay yang dalam perjalanannya ia sudah menjadi motivator nasional, banyak menulis buku, banyak membuat kegiatan literasi yang akhirnya membawanya memperoleh banyak kesempatan maju selangkah bukan hanya sebagai kompasianer, tetapi juga motivator dan penulis.

Rumah Yang Baik Untuk Mematangkan Diri Sebagai Penulis

Jika setia dan tekun Kompasiana itu adalah rumah yang baik untuk mematangkan diri sebagai penulis. Ada drama- drama seru yang mesti dilewati penulis. Penulis sendiri pernah merasakan betapa kesal dan kecewa ketika selama  10 tahun serasa tidak mendapat apa- apa. Berbagai event lomba coba saya ikuti tetapi keberuntungan belum hadir.

Jadilah kadang semangat menulis itu  timbul tenggelam. Jika saya hitung- hitungan berapa biaya yang harus dikorbankan untuk menulis ya tidak terhitung. Letak kepuasan menulis itu bukanlah berapa biaya yang harus dikeluarkan, letak kepuasan menulis itu jika ditanggapi baik oleh pembaca mendapat view lumayan banyak dan mendapat apresiasi tinggi dengan vote yang banyak, apalagi sampai artikel mendapat penghargaan Headline.

Jangan Pernah Berhenti Belajar

Terus terang sampai saat ini saya masih belajar, belajar jujur untuk menulis, belajar meruntutkan ide yang masih sering melompat- lompat. Kadang melihat rumput tetangga lebih hijau, artinya melihat tulisan- tulisan teman- teman yang sering mendapat Headline merasa ada perasaan iri sekaligus minder, kenapa mereka bisa menulis sebagus itu. Bagaimana mendapat ide dan berita yang mampu membuat Admin jatuh cinta dan akhirnya mengganjar menjadi artikel Headline.

Saya pernah mencoba serius menulis, bahkan saya mesti serius membahasnya dengan referensi dari buku dari penulis terkenal. Saya menulisnya seperti ketika mengikuti kompetisi menulis di sebuah lembaga penerbitan. Bahasanyapun lebih serius dan tertata, namun yang terjadi pembacanya amat sedikit. Sebetulnya saya kecewa berat, tetapi di platform blog semacam Kompasiana itu penulis juga perlu melihat bahwa tidak semua pembaca mau membaca artikel serius.

Mereka banyak yang lebih suka judul sensasi, berkaitan politik, berkaitan dengan isu terkini yang dikemas dengan bahasa renyah yang tidak membuat dahi berkerut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun