Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Musuh Utama Agama Itu Diri Sendiri

6 Juli 2019   06:52 Diperbarui: 6 Juli 2019   06:59 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tentang agama di Indonesia((nasional .kompas.com)

Cobalah membaca buku buku Rabindranath Natagore, Ajahn Brahm, Antony de Mello, Sang Budha Gautama, Sufi -- Sufi. Kyai -- Kyai langitan yang lebih sering merenung dan berdoa dengan membuat permenungan, meditasi, melakukan tapa brata, puasa ngebleng. Mereka yang berusaha melawan keinginan liar diri sendiri. Selalu introspeksi bertanya pada bathin.

sumber : ilustrasi motivasinews.com
sumber : ilustrasi motivasinews.com

Semakin berdoa akan semakin melihat banyak kekurangan diri sendiri yang perlu dibenahi. Surga utama mereka adalah jika bisa mengalahkan hasrat diri sendiri untuk berusaha menguasai orang lain dan menganggap dirinya sendirilah yang tersuci. 

Penulis ingat pepatah dari  ilmu padi; Semakin berisi semakin merunduk, Semakin berilmu tentu akan semakin menyadari keistimewaan orang lain dan menganggap orang lain layak dihargai siapapun dan apapun profesinya karena setiap manusia adalah istimewa.

Selintas Penulis membaca buku Donald B Calne tentang Batas Nalar. Menurut Sopocles Nalar adalah puncak Anugrah Allah kepada manusia dan seabad kemudian Aristoteles menulis juga tentang nalar;Oleh karena itu bagi manusia, kehidupan berdasarkan nalar adalah yang terbaik dan yang paling menyenangkan, karena lebih daripada apapun juga, nalar adalah diri sendiri. 

Puncak kesadaran kehidupan manusia adalah nalar ditambah dengan pemahaman akan agama maka seharusnya manusia bisa terbebaskan dari tindakan keji sebab otak manusia sudah diberi keistimewaan dengan mempunyai nalar dan pola pemikiran bijak yang ebrasal dari diri sendiri.

Ternyata meskipun mempunyai nalar dan pendidikan tinggi tidak semua manusia bisa dan mampu mengendalikan diri sendiri. Ketika gagal mengendalikan diri ada dorongan manusia menjadi semakin menjauhkan diri dari rasionalitas, lebih dikendalikan oleh ego hingga muncul pemikiran radikal.

Saya sendiri masih jauh panggang dari api karena untuk mengalahkan keinginan sendiri masih sulit, apalagi mencoba menahan godaan untuk tidak merisak keyakinan orang lain. Kadang saya masih merasa benci ketika ada orang berubah keyakinan. 

Padahal keyakinan sesungguhnya hak setiap manusia, tetapi bagaimanapun manusia adalah makhluk terlemah ketika ia dibawa pada godaan- godaan pada kekuasaan, kekayaan, kenikmatan, nafsu seksual dan kerling mata beda jenis,Salam Damai Selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun