Sekarang banyak manusia yang secara identitas melabeli diri sendiri suci dan Sholeh, namun bicaranya tingkah lakunya dan pergaulannya tidak mencerminkan bahwa ia menjalankan ajaran agama dengan benar.Â
Suci hanyalah yang terlihat di jasmaninya dengan baju- baju yang menempel di tubuhnya dan gelar- gelar yang didapatkan dari perintah- perintah agama sebagai syarat untuk mendapat gelar yang didamba banyak orang.
Orang- orang politik saat ini memanfaatkan agama demi meraih kekuasaan, meraup kepercayaan masyarakat yang sebetulnya  belum mengerti sepenuhnya esensi beragama. Semuanya masih hitung- hitungan kebaikan dari matematika jasmani.Â
Hitung- hitungan kebaikan yang tercatat di mata? Apakah manusia menyadari bahwa disamping catatan jasmani bathin manusia juga perlu mendapat pencerahan. Ketulusan manusia  akan mendorong manusia tulus membiarkan manusia lain melakukan ritual agama menurut kenyamanan diri pribadi.
 Hal terberat adalah pengendalian diri, melawan musuh yang muncul dari manusia sendiri. Jika membenci seseorang apakah manusia bisa memaafkan yang sedang dibenci, apakah mampu melupakan dosa- dosa yang diperbuat manusia lain.Â
Manusia lebih piawai mencatat dosa dosa orang lain, lebih cerdas mengingat keburukan- keburukan manusia lain daripada kesalahan -- kesalahan yang datang dari diri sendiri.
Ketika banyak negara- negara berbasis agama hancur sebetulnya musuhnya bukan orang lain, musuh terbesarnya adalah agama mereka sendiri dan ego diri yang lebih besar daripada mencoba memahami manusia lain dengan semua keterbatasannya.Â
Egoisme manusia telah membuat setan- setan merasuk dalam jiwa sehingga mendorong mereka manusia berusaha menghakimi orang  lain, keyakinan lain, mazhab lain.Â
Mereka meyakini dirinyalah yang paling benar yang lain salah dan patut disingkirkan, dibasmi. Banyak manusia membelokkan doktrin yang sebenarnya bila dipikirkan mengajarkan kebaikan dan cinta kasih tetapi disalahartikan.
Iblis yang paling menakutkan adalah iblis yang datang dari nafsu manusia sendiri. Bisa jadi mesin pembunuh paling keji adalah diri sendiri karena bila sudah yakin dirinya merasa benar maka kebenaran lainnya diabaikan. Manusia yang sudah merasa benar susah diberi masukan karena sudah tertutup kesombongan dan perasaan paling terpilih dibanding makhluk lain.
Introspeksi dan Menelaah Nalar Manusia