Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(EMPSK) Pelukan dan Puisi

16 Mei 2019   16:14 Diperbarui: 16 Mei 2019   16:22 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurangkul

kudekap lembut

 kudengar detak jantung

Lalu kurasakan kehangatan tubuhmu

Apakah yang kau tangiskan?

Apakah yang kau sedihkan?

Bukankah sudah kucurahkan semua perhatian untukmu

Tidak lagi tersisa kecuali kelelakianku yang tetap kupertahankan

Terkadang kau mengejutkanku dengan segala emosimu yang membuncah

seperti tanpa sebab, seperti tanpa aba- aba

meletus begitu saja

lalu aku diam

 apakah setiap kataku adalah belati?!

apakah setiap ekspresiku sering menerjang simpul emosimu?!

tersedu dan akhirnya membuncah tangis membandang.

Kupeluk lembut kekasihku

aku ingin mendengar katamu dalam sebentuk peluk sayang

Apakah yang salah dari segala raut mukaku

Apakah kata- kataku dengan keras meninju relung kalbumu

Kalau diam dan hanya menangis bagaimana aku tahu kau tengah nelangsa

Masih dengan mata berkaca- kaca

Kau membisikiku lewat lubang kupingku sebelah kiri

"Kau terlalu asyik dengan dengan dirimu dan segala imajinasimu"

Tersentak hatiku

Ternyata kau lebih suka membisikkan lembut narasi puisi

Lewat bahasa tubuh

Sebab perempuan lebih suka perhatian daripada sekedar rayuan gombal

"Kau terlalu romantis untuk orang lain tetapi tidak pada diriku

Coba kapan kau hadiahkan satu puisi untukku?"

Oh, Bukankah kau lebih menyukai pelukan daripada sekedar puisi

"sekali-sekali puisi juga penting,  Agar gairah cinta terus bersemi"

Jadi kau memilih puisi atau pelukan?

"Dua- duanya"

Jakarta, 16 Mei 2019

@jokoDwi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun