Mohon tunggu...
Dwian Sastika
Dwian Sastika Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Sebatang Kara

Membagikan kisah inspiratif dan edukasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keringat Bercucuran

17 Maret 2023   16:25 Diperbarui: 15 Juni 2024   19:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh un-perfekt dari Pixabay 

Keringat yang bercucuran itu seperti syair yang melantun dalam keheningan gurun pasir. Dalam kesendirian, langkah kaki itu terus berlari mengarungi tanah yang kering dan gersang. Meski terik matahari membakar kulit, tekad dan semangat tak pernah padam.

Kini, ketika matahari telah terbenam dan langit mulai berwarna jingga kemerahan langkah kaki itu terus melangkah tanpa henti. Menerjang gelapnya malam dan menembus segala rintangan yang ada di depan. Sebuah tekad yang semakin kuat terus menggelora di dalam hati, memacu langkah kaki itu untuk terus maju.

Dalam kepanikan dan putus asa, suara-suara gemuruh itu menjadi latar belakang sebuah perjuangan yang tak pernah berhenti. Sebuah perjuangan yang tidak hanya mencari keberhasilan, tetapi juga menemukan jati diri yang sebenarnya.

Keringat yang membasahi wajah itu seperti bukti betapa berharganya sebuah perjuangan. Sebuah bukti betapa kerasnya usaha dan keinginan dalam mencapai cita-cita. Tidak ada kata menyerah dalam kamus langkah kaki itu, karena mimpi yang begitu indah tidak akan pernah terwujud tanpa usaha.

Dalam langkahnya yang teguh, ia menyadari bahwa keringat yang bercucuran itu hanya bagian dari perjuangan yang lebih besar. Sebuah perjuangan untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki dan mencari arti sejati dari hidup.

Dan kini, ketika keringat itu mulai mengering, sebuah kebanggaan muncul dalam hati. Sebuah kebanggaan karena telah mengarungi medan yang berat, dan berhasil mencapai tujuan. Keringat bercucuran itu menjadi tanda bahwa ia telah melangkah sejauh yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Dalam langkahnya yang teguh, ia menemukan kekuatan dan keteguhan hati yang mampu mengatasi setiap rintangan. Keringat yang kini mengering itu menjadi bukti bahwa ia adalah seorang pejuang sejati yang mampu menembus segala rintangan dalam hidupnya. Dan sekarang, ia siap melangkah lebih jauh lagi, dan menantang setiap medan yang lebih sulit lagi, dengan keringat yang kembali bercucuran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun