Mohon tunggu...
Dwi Klarasari
Dwi Klarasari Mohon Tunggu... Administrasi - Write from the heart, edit from the head ~ Stuart Aken

IG: @dwiklara_project | twitter: @dwiklarasari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Drama Natal

28 Desember 2020   13:48 Diperbarui: 28 Desember 2020   14:31 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Myriams-Fotos -- pixabay.com

Semalam--sudah hampir tengah malam--Suster Yustin menelepon aku. Beliau memintaku jadi juru foto di pesta natal Panti Asuhan Bocil. Kabarnya, seksi dokumentasi mendadak sakit. Mengingat hubungan baik kami, spontan kusanggupi tanpa berpikir aku bakal terlambat bangun.

Maklum, sudah beberapa hari aku tidur menjelang dini hari. Jadi, potensi bangun kesiangan sangat besar!  

Beginilah hasilnya, juru foto dadakan terlambat 30 menit. Bergegas kuparkir motor dan berlari ke gedung aula yang berada di belakang kantor pengelola. Lega rasanya saat mendapati acara baru saja dimulai.

Terdengar pewara mempersilakan seseorang untuk memberi sambutan sekaligus memimpin doa pembukaan. Penjelasan tentang sosok terhormat itu tidak terdengar jelas, tetapi kudengar namanya Pastor Stefan. Dari barisan belakang aku takbisa mengenali raut wajahnya.

Tanpa kacamata aku hanya mampu melihat jelas sampai jarak tiga meter saja. Sekilas gestur pria berjubah itu tampak ramah dan bersahabat. Tanpa membuang waktu segera kubidikkan kamera ke arah panggung. Beruntung lensa panjangku sudah siap terpasang.

Saat kutangkap sosok tampan yang sedang berdiri di atas panggung, kameraku nyaris saja terlepas saking terkejut.

***

"Ethaaa!" suara renyah Suster Yustin membuyarkan lamunanku.

"Ya, Sus!" jawabku sekenanya.

Suster Yustin mendekat dan berbisik lembut, "Sebelum anak-anak manggung, tolong kamu ambil fotonya ya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun