Judul : Sayap-Sayap Patah
Pengarang : Kahlil Gibran
Tebal : 144 Halaman
Penerbit : Bentang Pustaka, 2021
"Jangan teteskan air mata derita di tanganku karena itu bisa menumbuhkan duri di atas makamku. Jangan menorehkan garis penderitaan di dahiku karena angin mungkin lewat dan membacanya dan menolak mengangkat debu tulang-tulangku ke pada rumput hijau. Aku mencintaimu anakku, sementara aku hidup dan aku akan mencintaimu ketika aku mati, dan jiwaku akan selalu mengawasimu dan melindungimu."
Begitulah kutipan kata-kata Farris Affandi kepada putrinya, Selma, yang akan ia tinggalkan selama-lamanya. Buku Sayap-sayap patah menyajikan kisah cinta yang melegenda antara Selma dan teman masa mudanya. Ikatan emosional antara Selma dan sang penulis bertambah seiring fakta bahwa Farris Affandi adalah teman ayah sang penulis.Â
Dengan amanat dari Farris Affandi maka sang penulis kelak akan menjaga cinta Selma pasca patah hati Selma yang ditinggalkan suaminya dan kini ditinggalkan oleh ayahnya. Cinta Farris Affandi dan Sang Penulis pada Selma menggambarkan secara nyata betapapun beratnya nasib manusia maka cinta akan hadir sebagai penghibur hati.
Judul: Ronggeng Dukuh Paruk
Cerita: Ahmad Tohari