Bagi pengembang aplikasi, hasil ini bisa menjadi alat bantu yang sangat berharga. Mereka tak hanya melihat skor rata-rata, tapi juga bisa mengidentifikasi: apakah versi terbaru disukai pengguna? Apakah ada fitur yang sering dikeluhkan? Apakah respon chatbot dianggap memuaskan?
Sementara bagi masyarakat umum, eksperimen ini membuktikan bahwa AI bisa digunakan oleh siapa saja. Tak perlu laboratorium canggih cukup dengan laptop, data, dan kemauan belajar.
💬 Penutup
Lewat eksperimen ini, saya belajar bahwa dengan data yang tepat dan algoritma yang sesuai, mesin pun bisa belajar memahami emosi manusia. Klasifikasi teks bukan hanya tugas teknis, tapi juga seni membaca perasaan dari tulisan.
Kalau kamu tertarik belajar lebih dalam tentang machine learning atau ingin tahu bagaimana eksperimen ini dibuat, silakan tulis di komentar. Siapa tahu, kamu bisa bikin eksperimen serupa dari ulasan aplikasi favoritmu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI