Mohon tunggu...
DWI YUNIANTO
DWI YUNIANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Sejarah di SMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Antologi Guru Penggerak: Serunya Jadi Guru Penggerak, Kisah Perjalanan Menjadi Guru Penggerak

2 September 2022   09:51 Diperbarui: 2 September 2022   10:20 4941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menunggu kurang lebih 4 bulan, datanglah waktunya pengumuman selekati tahap 1. Dari data KEMDIKBUDRISTEK, terdapat 42.009 orang yang melakukan proses pendaftaran. 16.366 orang yang memenuhi persyaratan dan 10.826 orang yang dinyatakan lulus tahap 1. Mereka yang lulus tahap 1 berhak mengikuti proses seleksi tahap 2 yang neliputi simulasi mengajar dan wawancara.

Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, saya termasuk dari orang-rang yang lulus tahap 1 calon guru penggerak Angkatan 4. Dengan kelulusan ini, saya menjadi semangat dan termotivasi menjadi guru penggerak. Saya pun langsung mempersiapkan untuk mengikuti seleksi tahap 2.

Saya mempersiapkan seleksi tahap 2 dengan penuh semangat yang membara. Kenapa tidak iyakan, karena adanya keinginan menjadi agen transormasi Pendidikan di Indonesia.  Untuk simulasi mengajar dilakukan secara daring (Online) dan dinilai oleh 2 orang asesor secara langsung.

Dalam simulasi mengajar saya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata pelajaran Sejarah, kebetulan saya mengajar Sejarah di SMA. Dalam RPP tersebut dibuat untuk mengajar 10 menit. Saya membuat materi tentang Datanya Bangsa Barat Ke Indonesia.  RPP yang sudah dibuat kemudian saya uploade di Guru Berbagi, kalau mau tau RPP yang saya buat silahkan cari di Guru Berbagi.

Berbagai persiapan saya lakukan salah satunya dengan menyiapkan bahan yang akan dilakukan untuk mengajar. Bahan yang saya siapkan seperti rempah rempah yang meiluti bumbu dapur di  rumah yang sesuai dengan materi yang saya bawakan.

Alhamdulillah simulasi mengajar dapat saya lakukan dengan baik dan merasa senang sekali. Simulasi berjalan dengan lancar dan banyak masukan dari asesor serta adanya refleksi dari diri saya sendiri.

Setelah simulasi mengajar selesai, datanglah seleksi wawancara. Wawancara sama dengan simulasi mengajar dilakukan secara daring dan dinilai oleh 2 asesor. Alhamdulillah wawancara berjalan lancar dalam waktu pas 2 jam. Selama 2 jam inilah berbagai pertanyaan diajukan oleh asesor yang silih berganti. Di sesi wawancara ini, berbagai pertanyaan berkutik dengan pengalaman-pengalaman yang saya alami. Pengalaman itu berkaitan dengan kegiatan di sekolah dan masyarakat.

Dag dig dug der, menunggu waktunya pengumuman tahap 2 dengan penuh optimis. Dalam hati yang paling dalam, saya yakin bisa lulus. Selain rasa optimis, juga dibarengi dengan doa serta niat baik untuk dunia Pendidikan.

Pengumuman itu pun datang, dari 10.826 orang yang mengikuti seleksi tahap 2, sejumlah 8.010 orang dinyatakan lulus calon guru penggerak Angkatan 4. Dan khusus kabupaten Tegal terdapat 85 orang yang tergabung dalam calon guru penggerak Angkatan 4 yang terdiri dari berbagai jenjang, dari tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK.

Rasa senang bercampur bahagia yang saya rasakan. Bagaimana tidak, saya yang hanya guru swasta dari sekolah kecil di pegunungan bisa lulus calon guru penggerak Angkatan 4 dan berhak mengikuti Pendidikan selama 9 bulan. Sayapun merasa bangga, karena jika melihat di peserta dari kabupaten Tegal, saya merupakan satu-satunya guru dari SMA swasta yang ikut program ini yaitu dari SMA Ma’arif NU Jatinegara.

Ucapan selamat silih berganti berdatangan baik secara langsung maupun lewat media sosial dari teman sejawat ataupun yang lainya seperti Whatsapp.. “Selamat ya pak Dwi..” “Selamat” .  Hal ini sebagai motivasi untuk mengikuti kegiatan ini dan menjadi yang terbaik dan bermanfaat untuk sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun