Dhika Reza Syaputra, pemuda berusia 20 tahun asal Kalimantan Selatan, menunjukkan bahwa waktu luang bisa dimanfaatkan secara positif melalui olahraga. Sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, Dhika memilih jalan hidup yang penuh kedisiplinan dan semangat juang melalui bela diri, khususnya boxing dan pencak silat.
Lulusan Madrasah Aliyah jurusan keagamaan ini tidak hanya fokus dalam dunia akademik, namun juga aktif mengembangkan diri sebagai atlet. Saat ini, selain bekerja, Dhika tetap konsisten menjalani rutinitas latihan bela diri. Ia menggambarkan dirinya sebagai pribadi yang percaya diri, kreatif, memiliki motivasi tinggi untuk berkembang, dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru.
Dhika menilai bahwa boxing bukan sekadar olahraga fisik, melainkan juga terapi mental yang ampuh. Menurutnya, saat menjalani latihan, terutama ketika sparing, seluruh fokus tertuju pada teknik dan gerakan. Hal ini membuatnya bisa melupakan berbagai tekanan dan stres. "Pukulan-pukulan keras justru menjadi cara untuk melepas energi negatif dan meningkatkan kepercayaan diri," ujarnya.
Karier Dhika sebagai atlet tidaklah mudah. Ia memulai dari nol sebagai anak desa yang kerap diremehkan oleh orang-orang terdekat. Namun, cibiran dan keraguan tersebut tidak membuatnya mundur, justru menjadi bahan bakar semangat untuk terus maju. "Rasa sakit karena perjuangan dan hinaan itu saya jadikan bensin untuk menjadi pribadi yang lebih kuat," kata Dhika.
Berbagai prestasi telah ia raih, mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi. Di antaranya adalah Juara 1 Piala Bupati Cup Pencak Silat tahun 2022 hingga 2024, Juara 1 antar perguruan se-Kabupaten pada tahun 2023, serta Juara 1 kelas 60,5 kg Boxing Kejuaraan Provinsi Kalimantan Tengah. Ia juga pernah meraih Juara 3 kelas 63,5 kg Boxing Piala Danrem Kalimantan Selatan.
Kepada generasi muda Indonesia, Dhika mengajak untuk tetap berjuang mengejar cita-cita, meskipun jalan yang ditempuh berbeda dari kebanyakan orang. Ia percaya bahwa melalui kegiatan positif seperti olahraga, anak muda bisa memberikan kontribusi nyata untuk negeri. "Mari bersatu memajukan Indonesia lewat prestasi yang membanggakan," pesannya.
Selain itu, ia juga menitipkan pesan agar anak muda Indonesia berani bermimpi setinggi langit. Bagi Dhika, kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses menuju keberhasilan. "Pendekar yang jatuh itu biasa. Ia tidak akan menangis, tapi akan bangkit kembali," tuturnya penuh keyakinan.
Dengan menjadikan "Gagal berasal dari rasa takut yang tidak dilawan" sebagai motto hidup, Dhika Reza Syaputra membuktikan bahwa semangat, disiplin, dan ketekunan adalah kunci dalam menghadapi tantangan hidup sekaligus meraih prestasi. Ia menjadi salah satu contoh pemuda inspiratif yang patut dijadikan teladan bagi generasi penerus bangsa.