Mohon tunggu...
DUTA INOVATIF (DUTIV)™
DUTA INOVATIF (DUTIV)™ Mohon Tunggu... Media Publikasi, Berita dan Artikel Inovatif

Media Publikasi Tim Duta Inovatif (DUTIV) By Youth Idea Community (YIC), menyajikan beragam Artikel dan Berita Inovatif mengenai Pendidikan dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sibuk? No Excuse! Tips Memaksimalkan Amanah dengan Karya dan Ibadah

5 Februari 2025   06:26 Diperbarui: 5 Februari 2025   08:35 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak itu, Lina mulai menyalurkan bakatnya melalui lomba-lomba puisi, baik dalam bahasa Indonesia maupun Sajak Sunda. Aktivitas ini membawanya ke tingkat Jawa Barat, di mana Ia merasakan kebanggaan dan kepercayaan diri yang sebelumnya tidak pernah Ia miliki.

Lina merasa terdorong untuk menyampaikan ide-ide dan perasaannya ke dalam tulisan. semangat menulis yang telah dilatih sejak bergabung dengan komunitas sastra di Cianjur tidak pudar. Ia pun berpartisipasi dalam lomba menulis dan tulisannya terpilih menjadi salah satu dari 150 karya terbaik di Indonesia yang diterbitkan dalam sebuah buku dan disebarkan ke seluruh Gramedia di tanah air. Karya ini menjadi tonggak awal bagi Lina sebagai penulis, sekaligus menandai keberhasilan pertamanya di dunia literasi.

Jiwa Pejuang Pendidikan : Ketika Kesulitan Menjadi Tangga Menuju Kesuksesan, Baca selengkapnya

Semasa kuliah Lina terlibat dalam Himpunan Mahasiswa sebagai Sekbid Pengembangan Intelektual, juga kegiatan-kegiatan kampus, seperti sebagai MC dalam acara Fakultas yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tak hanya di dalam kampus, Lina juga aktif di luar kampus dengan berbagai kegiatan sosial di kampus ITB dan UNPAD, juga mengikuti berbagai perlombaan hingga tingkat Nasional. Dengan meraih penghargaan Mahasiswa Teladan UIN, Duta Perdamaian Santri, Mojang Intelegensia Cianjur, mengikuti organisasi GenBi dan masih banyak lagi.  Setelah lulus S1 Keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 pun muncul sebagai langkah selanjutnya dalam pencarian ilmunya. Lina melanjutkan perjalanan akademisnya sambil bekerja.

Lina Fatinah seorang penulis inspiratif (Sumber : doc.3 arsip pribadi)
Lina Fatinah seorang penulis inspiratif (Sumber : doc.3 arsip pribadi)

Pada tahun 2019, Lina Fatinah mengalami sebuah kecelakaan tragis yang mengubah hidupnya. Ketika memasuki semester 3 program pascasarjana, tepatnya pada tanggal 3 Juli. Lina tertabrak truk tronton yang mengakibatkan patah pada dua tulang di tangan kanan dan satu di paha kanan serta 40 jahitan di pelipis kepala sebelah kiri. Kecelakaan ini membuatnya merasakan ketidakberdayaan yang mendalam, seolah ia kembali menjadi bayi yang tidak dapat melakukan apa-apa.

Dalam keadaan tersebut, Lina merenungkan amalannya dan berharap agar jika itu adalah hari terakhirnya, Ia bisa meninggal dalam keadaan husnul khotimah.

Setelah delapan hari dirawat, Lina dibawa pulang ke Cianjur dalam kondisi tidak bisa bergerak sama sekali. Ia merasa kehilangan banyak hal kegiatan yang biasa dilakukannya, fungsi tubuhnya, dan momen-momen aktif yang sebelumnya menjadi bagian dari hidupnya.

Lina tidak hanya berjuang untuk pulih secara fisik tetapi juga berusaha menemukan makna dalam pengalaman pahit yang dialaminya. Dalam keadaan tersebut, ia menemukan kekuatan dalam Al-Qur'an, khususnya pada Surah As-Sajadah ayat 12 yang menggugah hatinya untuk berbuat kebaikan meskipun dalam keterbatasan.

Namun, sebagai seorang Muslim, Lina mencoba untuk mengingat bahwa setiap ujian memiliki hikmah tersendiri. "Saya teringat pada ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa mungkin kita membenci sesuatu padahal itu baik bagi kita", ujarnya. Dengan pemahaman tersebut, Lina bertekad untuk bangkit meskipun dalam keterbatasan fisik yang dialaminya.

Kecelakaan ini bukan hanya sebuah ujian berat dalam hidupnya, tetapi juga menjadi titik balik bagi Lina untuk kembali fokus pada pendidikan dan pengembangan diri. Meskipun harus berjuang dengan rasa sakit dan ketidakmampuan untuk bergerak, Lina tetap bertekad untuk menulis. Ia meminta ibunya untuk membawakan kertas dan memaksakan jari-jarinya untuk menulis, meskipun setiap gerakan terasa menyakitkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun