Mohon tunggu...
Kang Protes
Kang Protes Mohon Tunggu... -

was wes wos

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fatin Tak Terbendung Menjadi Juara (II)

27 Mei 2013   21:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:56 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masuk Bottom-Two

Ketika masuk sebagai bottom-two pada empat besar, para hater dan dewinner seolah diberi kesempatan melampiaskan caci-makinya. Ejekan-ejekan seolah tak henti datang silih berganti. Fatinistic terpanggil untuk melakukan pembelaan dan menyerang balik ejekan-ejekan tersebut. Kemudian terbukti Fatin tetap lolos ke babak berikutnya, dan selama XFI hanya 1 kali Fatin masuk bottom-two.

Lupa Lirik

Sama seperti ketika masuk bottom-two, ini menjadi kesempatan paling besar untuk melakukan serangan-serangan mematikan. Dan Fatin sendiri mengakui lupa lirik ini merupakan mimpi buruk baginya selama di XFI. Tampaknya kejadian lupa lirik ini membuat fatinistic cukup kewalahan menahan serangan-serangan yang ada. Namun, sekali lagi, serangan ini tak mampu menghentikan laju Fatin ke babak berikutnya. Meskipun ada komentar miring dari juri, pada dasarnya mereka bergeming dan membiarkan Fatin tetap maju.

Dan kenyataannya lupa lirik ketika bernyanyi di panggung merupakan hal yang lumrah dialami oleh para artis. Bahkan KapanLagi.com memberikan contoh beberapa artis ternama yang pernah lupa lirik di atas panggung (lihat : http://musik.kapanlagi.com/berita/mereka-yang-pernah-lupa-lirik-saat-manggung-9a2ade.html).

Baju Robek


Baju robek tak hanya diucapkan oleh hater dan dewinner saja, beberapa fatinisticpun mengungkapkan kejeliannya. Untunglah sang mentor Rossa Roslaina secepat kilat mengklarifikasi hal ini dengan mengunggah gambar belakang busana Fatin yang dianggap robek tersebut (lihat : https://pbs.twimg.com/media/BKm-aUGCIAETM9x.jpg:large) .

Kualitas

Banyak hater dan dewinner mempermasalahkan kualitas yang dimiliki Fatin dibandingkan dengan Novita. Tapi benarkah Fatin tidak memiliki kualitas? Apakah tolok ukur (benchmark) yang digunakan? Bagaimanakah memperbandingkan antara kualitas tempe dan tahu? Kita tak bisa mengatakan kualitas tempe lebih baik daripada kualitas tahu sepanjang tidak ada tolok ukur yang terukur. Bahkan di antara para juri pun belum tentu berpendapat sama ketika menilai suara seseorang. Apakah suara Anggun lebih berkualitas daripada suara Rossa? Tentu masing-masing tak akan berpendapat sama. Masing-masing akan punya penilaian sendiri dan itu akhirnya kembali kepada selera.

Skenario

Sejak awal beberapa pihak mencurigai adanya skenario yang dilakukan pihak penyelenggara. Ada yang mengatakan Fatin dan Mikha sudah diatur sebagai dua besar. Ada pula yang mengatakan Alex dan Novita akan masuk ke dua besar. Ternyata pada akhirnya terbukti bahwa skenario yang digembar-gemborkan masing-masing pihak hanyalah isapan jempol belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun