"wah itu lihat, mirip banget dengan wajah si doi"
padahal pelukis hanya menjiplak yang aslinya ada.
Kenapa kita memuji begitu besarnya si penjiplak atas dasar karya ?
namun lupa untuk memuji sang pencipta ?
Sebuah renungan bersama, untuk lebih bersyukur atas nikmat mata dan indera lainnya, sehingga dapat menikmati segala sesuatu
yang dapat kita lihat, maupun yang kita rasakan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!