Mohon tunggu...
Dues K Arbain
Dues K Arbain Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk membungkam pikun

Slogan Sufi Anak Zaman : Jika Allah mencintai manusia, maka akan terwujud dalam tiga kwalitas : 1. Simpatik Bagaikan Matahari 2. Pemurah Bagaikan Laut 3. Rendah Hati Bagaikan Bumi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Hati-hati Rekening Bank Anda Digunakan untuk Penipuan

20 Februari 2013   09:46 Diperbarui: 4 April 2017   18:14 4741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13613354491459865044

[caption id="attachment_244402" align="aligncenter" width="403" caption="Ilustrasi/Admin (Ajie Nugroho)"][/caption]

Jangan sekali-sekali memberikan rekening anda kepada oranglain jika anda tidak faham betul. Kejadian yang dialami temanku Badrul baru-baru ini cukup mencengangkan, dan cukuplah sebagai pelajaran buat kita untuk menjadi waspada dengan pemberian rekening pada orang lain. Awalnya Sintia, masih terbilang keluarga korban meminjam rekening Badrul untuk menerima transfer dari keluarga di Manado. Karena merasa masih punya hubungan keluarga tanpa curiga sedikitpun ia memberikan rekening tersebut, dan tak lama kemudian masuklah uang sejumlah tujuh ratus ribu rupiah, dengan tulus ikhlas Badrul mengambil uang tersebut lalu memberikannya pada Sintia. Tralala...trilili.... nyanyian Badrul sepulang dari rumah Sintia karena ia kecipratan lima puluh ribu rupiah. Hadaw......

Keesokkan harinya, ia ditelpon oleh Sintia bahwa akan ada transfer dari keluarga di Balikpapan, uang sejumlah lima ratus ribu rupiah segera masuk ke rekening Badrul, dan lagi-lagi Badrul mengambil uang tersebut di ATM tanpa rasa was-was, lalu segera ia mengantarkannya ke rumah Sintia, lagi-lagi pula ia berbahagia mendapat tips sejumlah lima puluh ribu rupiah.

Terjadi idle time sebentar, maka pada tiga hari berikutnya, Badrul mendapat khabar dari Sintia bahwa akan ada pengiriman uang cukup besar dari Saudara di Medan, jumlahnya sekitar lima juta rupiah. Hati Badrul berbunga-bunga, karena ia akan menerima tips lagi. Bergegaslah ia ke ATM, dan diambillah uang sejumlah yang disebutkan oleh Sintia, alhasil ATMnya hanya mampu mengeluarkan uang sebanyak empat juta rupiah karena terkendala oleh batas maksimal pengambilan satu hari, maklum kartu ATMnya standar saja, ia belum masuk ke dalam golongan kartu Gold apalagi Platinum yang dapat mengambil uang via ATM sampai puluhan juta rupiah dalam seharinya. Olala......hati Badrul tetap berbunga, iapun membawa buku tabungan ke depan teller bank untuk mengambil sisa uang satu jutanya. Tapi apa lacur......... sesampai di teller, rekening sudah diblokir, ia protes. Ia menghadap pejabat bank yang berkompeten untuk menyampaikan klaimnya. Ia sempat marah-marah, sampai akhirnya malu sendiri begitu mengetahui bahwa rekeningnya terindikasi penipuan.

Rupanya korban di Medan cepat tersadar, walaupun sudah terlambat karena uang sudah sempat terkirim, tapi begitu matanya melek ia segera melapor ke bank atas kasusnya. Dan bank yang sudah online sampai ke pelosok desa tersebut segera melakukan pemblokiran rekening, tapi sayang uang yang tersisa hanya satu juta.

Dan atas kejadian tersebut Badrul sempat digiring ke kantor polisi, nasib sial memang sedang menimpanya, polisi tidak begitu saja percaya dengan cerita Badrul. Iapun sempat mendekam sebelum akhirnya dibebaskan setelah pelaku utama yaitu Sintia beserta suaminya yang ternyata suruhan dari seorang penipu ulung yang sudah mempunyai komplotan penipuan menggunakan rekening bank tertangkap serta mengakui bahwa Badrul tidak tahu menahu tentang penipuan tersebut.

Cerita penipuan lewat rekening bank sebetulnya sudah sering terjadi. Diantaranya ada pengedar uang palsu yang meminta bantuan kita mentransfer sejumlah uang pada rekening tertentu dan menggantinya dengan uang tunai. Modus yang dilakukan adalah berpura-pura salah penggunaan menu, maunya transfer terpilih menu pengambilan tunai, akhirnya ia minta tolong ke korban supaya mentransfer dari rekening korban dan akan diganti dengan uang tunai yang ia pegang. Hehehe... lagu lama tapi tetap manjur menimpa korban-korban yang terjebak dalam kesibukan fikirannya sendiri.

Oleh sebab itu ada beberapa tips untuk menghindari rekening tanda tidak terjebak dalam kejahatan yang menggunakan fasilitas perbankan, diantaranya :

1.Jangan sekali-sekali memberitahu rekening bank kita kepada orang lain, apalagi jika tujuannya untuk menerima transfer, sarankan saja supaya orang tersebut membuka sendiri rekeningnya di bank. Tapi kalau anda yakin tidak akan terjadi apa-apa, silahkan saja, seperti yang aku alami tatkala menerima konfirmasi dari Admin Cyberbully, karena yakin dengan orangnya walaupun belum pernah bertemu aku serahkan saja nomor rekeningku dan alhasil memang saldo rekeningku bertambah dari keikutsertaan lomba menulis Cyberbully, hehehe...

2.Bukan hanya rekening yang harus dirahasiakan, tapi juga PIN ATM, Nomor Kartu ATM ataupun Nomor Kartu Kredit juga harus dijaga rahasianya. Ingat, Bank sendiri sangat merahasiakan rekening nasabahnya, tentu saja terkait seramnya hukuman dari undang-undang perbankan tentang Rahasia Bank.

3.Jangan mudah percaya pada orang yang bersikap lugu saat ia meminta tolong menggunakan jasa rekening bank kita, karena komplotan penipuan sekarang sudah banyak menggunakan orang-orang lugu dan wanita desa sebagai kepanjangan tangannya dalam melancarkan aksi penipuan.

Demikian tulisan singkat ini, semoga pengalaman ini bermanfaat bagi pembaca agar dapat mendeteksi sedini mungkin supaya tidak menjadi korban penipu untuk aksi penipuan. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun