Mohon tunggu...
Dudun Parwanto
Dudun Parwanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Traveler

Owner bianglala publishing, penulis, komika sosial media dan motivator/ trainer penulisan,

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Tidak Siap Hadapi Era 4.0

18 September 2019   20:20 Diperbarui: 18 September 2019   20:45 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Global Innovation Index GII mencatat peringkat inovasi Indonesia ranking 85 dunia. Pemerintah akan memprioritaskan pengembangan SDM unggul di era 4.0. Apa strategi Jokowi menghadapi persaingan SDM yang semakin sengit.

Bangsa Indonesia boleh berbesar hati. Hasil penelitian McKinsey Global Insitute menyatakan Indonesia akan menjadi negara ekonomi terbesar ke-7 di dunia pada tahun 2030, naik dari peringkat ke-16 saat ini. Yang lebih menakjubkan pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar menyalip dua negara maju yakni Jerman dan Inggris.

Namun hasil riset MCKinsey tersebut terasa kontras jika kita menengok kondisi saat ini dimana tingkat kreatifitas dan inovasi SDM Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan riset Global Innovation Index (GII) 2019, skor Indonesia 29,8 atau peringkat ke-85 dari 129 negara di dunia. 

Di ASEAN saja, peringkat inovasi Indonesia berada di posisi kedua terendah, diatas Kamboja. Negara tetangga lainnya seperti Singapura berada di peringkat 10 dengan skor 58,4, Malaysia peringkat ke-35, Thailand ranking ke-43, dan Vietnam posisi ke-42.

Meski demikian banyak pihak optimis, Indonesia mampu mengejar ketertinggalan kualitas SDM. Jumlah penduduk sebesar 260 juta dinilai sebagai modal besar untuk menjadikan Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke- 7 di dunia. 

Namun, bonus demografi tidak akan berarti bila tidak dibarengi dengan kualitas pendidikan. Sebab pada 2012, PISA Indonesia di peringkat terakhir, meskipun setiap tahun mengalami peningkatan. 

Skor program penilaian pelajar internasional (PISA) Indonesia tergolong masih rendah. Dari 72 peserta PISA, Indonesia menghuni peringkat ke-63. PISA (Programme for International Student Assesment) merupakan serangkaian tes yang digelar tiga tahun sekali, untuk menguji tingkat literasi suatu negara melalui anak-anak usia 15 tahun, atau siswa kelas IX SMA.

Tantangan dan Dampak Industri 4.0

Mengutip laporan lembaga riset McKinsey pada 2015, revolusi industri 4.0 dampaknya tiga ribu kali lebih dahsyat dari revolusi industri pertama abad ke-19. Menurut McKinsey , dampak revolusi industri 4.0 adalah pemutusan hubungan kerja atau PHK secara global sebanyak 300 juta tenaga kerja, 32 juta di antaranya di Indonesia yang diperkirakan akan terjadi mulai 2020.

Beberapa sektor usaha yang terkena dampak PHK, yakni sektor ritel karena tekanan ekonomi digital. Ketua Komite Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI Said Iqbal berpendapat, revolusi industri 4.0 akan mempersempit lahan pekerjaan karena teknologi bisa mengambil alih kegiatan yang sebelumnya dikerjakan manusia. Untuk ritel, misalnya, penjualan kini bisa dilakukan via daring (online). Sebagai informasi, dalam empat tahun terakhir KSPI memprediksi jumlah PHK sudah mencapai hampir satu juta. Beberapa perusahaan yang merumahkan karyawannya berada di sektor semen, baja, ritel, otomotif, tekstil, serta makanan dan minuman.

Bob Azzam, wakil ketua Apindo saat mengikuti konvensi Revolusi Industri 4.0 di Pulau Jeju, Korea Selatan sempat meninjau perusahaan Smart Farming untuk melihat implementasi konsep Revolusi Industri (Industrial Revolution/IR) 4.0 di sektor pertanian. Ternyata, implementasi IR 4.0 membuat produktivitas di smart farming tersebut meningkat seratus kali lipat dibandingkan dengan pola pertanian konvensional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun