Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Rasulullah Saw Sosok Suami Idaman Sekaligus Ayah Ideal

22 Juli 2022   16:05 Diperbarui: 22 Juli 2022   16:20 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sosok Muhammad Saw. muda adalah sosok pemuda yang tak banyak bergaul di dunia luar.

Kehidupannya terbimbing oleh ketetapan Ilahi yang mempersiapkannya kelak menjadi the Messenger.

Di saat teman sebayanya asyik menghabiskan usia muda dengan penuh keglamoran, namun dia hanyalah sosok penggembala dan kepercayaan orang-orang untuk menitipkan gembala atau barang-barang berharganya.

Hingga dia bergelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya). Menginjak usia dewasa saat kebiasaan orang arab  berniaga keluar daerah, dia mulai mengikuti jejak tersebut bersama dengan sang paman Abu Thalib.

Pemuda yang ulet, kreatif, tampan dan bersahaja. Sosoknya menjadi incaran para saudagar kaya untuk mempercayakan barang dagangannya karena reputasinya dalam berniaga selalu membawa keuntungan berlipat ganda.

Tak terkecuali seorang saudagar kaya dan orang terpandang di kota Mekah, kekayaan yang dimilikinya setara 2/3 kekayaan orang arab yakni Sayidah Khadijah, berminat menarik dia untuk menjadi karyawannya dengan bayaran lebih dari yang lain.


Dengan kepiawaian Muhammad muda dalam berdagang tak hanya membuat sang majikan terkagum-kagum saat meraup keuntungan yang berlipat, dia pun mulai menaruh hati pada sang karyawan.

Akhirnya melalui orang kepercayaannya yakni Nafisah binti Munyah hasrat itu pun ia sampaikan, gayung bersambut.

Muhammad saat itu belum genap 25 tahun dari usianya meminta sang paman Abu Thalib untuk melamar majikannya yang kelak akan menjadi penyokong dakwah dalam suka dan duka.

Muhammad adalah sosok yang dicari bukan mencari pesonanya tak hanya sekedar di parasnya yang begitu tampan, namun keluhuran budi yang biasa disebut akhlak begitu menarik setiap jiwa-jiwa yang merindukan kenyamanan waktu itu. Di saat kekeringan akhlak melanda hampir ke setiap sudut kota.

Sepasang anak manusia itu pun akhirnya menyatu membina bahtera rumah tangga.

Sang istri yang usianya terpaut lebih tua darinya beberapa tahun tak menghalangi Muhammad muda memosisikan diri sebagai kepala rumah tangga bahkan sang istri yang seorang saudagar kaya itu tak merasa tinggi hati karena niat sedari awal pernikahan adalah menginginkan kedamaian hidup.

Selain seorang kepala rumah tangga dalam kehidupan rumah tangganya nabi Muhammad Saw. adalah seorang tokoh muda baru yang mulai disegani di kalangan masyarakatnya itu terbukti saat peristiwa renovasi Kakbah yang hancur terkena banjir.

Para tokoh Quraisy berebut untuk memindahkan hajar aswad  ke tempat yang lebih aman. Semua klan merasa berhak untuk mengangkatnya, perselisihan tersebut hampir menyebabkan pertumpahan darah.

Akhirnya disepakatilah siapa yang paling dulu masuk Baitullah. Saat pagi hari tiba ternyata Al-Aminlah yang paling dahulu masuk ke Baitullah dan mereka semua pun rela nabi Muhammad Saw. Untuk memindahkan batu itu.

Mendapat kepercayaan tersebut tidak menjadikan sang nabi tinggi hati, dihamparkannya secarik kain lantas dia simpan hajar aswad di tengahnya lalu menyuruh setiap kepala klan untuk bersama-sama mengangkatnya dengan demikian perselisihan itu pun berakhir penuh rasa lega. Saat itu usia nabi sekira 35 tahun.

Tidak ada satu klan pun yang di tinggikan juga direndahkan. Dari kejadian itu makin hormatlah para pemuka dan masyarakat Quraisy kepada nabi Saw.

Keteladan Muhammad Saw. nampak saat beraktivitas di keseharian, banyak cerita populer tentang bagaimana sang nabi membantu istri dalam mengurus rumah, menjahit baju sendiri dan lain-lain.

Rasulullah memang sosok suami idaman tak pernah menyakiti hati istri-istrinya, selalu memanggil istri-istrinya dengan sebutan sayang.

Dari bunda Khadijah nabi dikaruniai putra-putri sebanyak 6 orang yakni Abdullah, Alqasim, Ruqayah, Ummu Kultsum, Zaenab dan Fatimah.

Sebagai seorang ayah, nabi sangat menyayangi putra-putrinya, tidak pernah membeda-bedakan.

Suatu ketika Fatimah mengeluh kepada nabi tentang aktivitas hariannya. Maka nabi pun memberi nasihat daripada mengeluh lebih baik aku ajarkan suatu doa jika kalian berdua membacanya maka semua keluh kesahmu akan tergantikan. demikian jawab nabi. Apa nasihatnya?

Dari Ali ra. ia berkata, Fathimah telah mengadu kepadaku tentang kedua tangannya yang capek membuat adonan dari tepuk gandum. Lalu aku berkata, "Jika kamu datang ke bapakmu, maka mintalah pembantu kepadanya." Lalu Rasulullah saw. bersabda, "Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik untuk kalian dari pada seorang pembantu?, jika kalian hendak mendatangi kasur kalian, maka ucapkanlah 33 kali tahmid, 33 kali tasbih, dan 34 kali takbir." (HR. At-Tirmidzi).

Demikianlah nabi Saw. memberi solusi terhadap anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan solusi yang sebenar-benarnya.

Bahwa selama nafas masih di kandung badan niscaya masalah itu akan selalu tetap ada oleh karena itu dengan berserah diri sepenuhnya terhadap sang Kuasa dengan sendirinya beban hidup terkurangi.

Nabi adalah sosok suami idaman bagi istri-istrinya, sekaligus ayah ideal bagi putra-putrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun