Mohon tunggu...
Dudi Iskandar
Dudi Iskandar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang ayah dengan tiga orang putra putri, senang dengan kegiatan alam bebas dan fotografi. Catatan perjalanan bisa di lihat di http://abusyamil2004.wordpress.com atau http://abusyamil.multiply.com (ALM)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

LRT, Sebuah Solusi Kemacetan

20 Februari 2019   17:47 Diperbarui: 20 Februari 2019   18:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai roker alias rombongan kereta pasti antusias bila mendengar Light Raio Transit (LRT) akan segera ada di Jabodebek. Bahkan di Palembang sudah mulai beroperasi menjelang Asian Games 2018 yang lalu. Untuk siapa sebenarnya LRT ini? ada ajakan untuk mengikuti FGD tentang  hal ini dari Kompasiana, tentunya  keingintahuan saya akan terjawab dalam  diskusi ini, mungkin  juga bisa memberikan masukan sebagai roker kepada pengelolal LRT nantinya.

Nah acaranya sendiri berlangsung di Gedung Kompas Gramedia (13/2), penyelenggara acara ini  adalah Koran Warta Kota dengan tema Pembangunan LRT Jabodebek dan Sumsel Untuk Siapa? Hadir sebagai narasumber diantaranya Bpk. Ir Zulfikri (Dirjen Perkeretaapian Kemenhub), Bpk. Budi Harto (Dirut PT Adhi Karya), Bpk. Joko Setyo Warno (Pengamat Transportasi Soegijaprantara), dan Bpk. Nirwono Joga (Pengamat Tata Kota Univ. Trisakti) serta Maria Anneke (KompasTV) sebagai moderator.

dokpri
dokpri
Sebagai  warga ibukota hadirnya LRT ini akan sangat diharapkan bisa mengurai kemacetan. Karena banyak pengguna  kendaraan pribadi beralih ke LRT ini, sehingga kemacetan akan berkurang. Dengan nyamannya moda transportasi umum, akan lebih menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi massal.

Sebenarnya dengan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Indonesia  terlambat dalam membuat LRT ini.  Tapi lebih baik terlambat daripada ga bikin LRT sama sekali.

Kita tahu bagaimana proses merubah mindset pengguna Commuter Line selama ini. Tentu tidak mudah, sedikit demi sedikit pola pengguna CL juga sudah teredukasi. Mulai dari pembelian tiket, tap kartu untuk masuk stasiun dan lain lain. LRT sudah tidak dipusingkan lagi dengan hal teknis seperti itu karena pengguna sudah teredukasi  cukup lama melalui CL. Diharapkan dengan adanya integrasi antar moda transportasi massal di Jakarta ini akan lebih mempermudah masyarakat untuk mencapai tempat tujuan. Sehingga kualitas hidup juga bisa meningkat.

Berbeda dengan CL sarana dan infrastruktur sudah ada dari jaman Belanda, LRT ini membangun dari awal semua infrastruktur yang ada. Sehingga membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Namun ini harus dibuat untuk mempermudah masyarakat menjangkau tempat beraktivitas.

Sebenarnya pembangunan LRT ini untuk kepentingan masyarakat, bahwa moda transportasi massal dan nyaman menjadi penunjang kehidupan sehari hari kita. Jadi sebenarnya masyarakatlah yang dimudahkan dalam menjalani hidupnya dengan LRT ini.

Nilai properti dari tahun ke tahun makin mahal, ini berakibat hunian semakin jauh dari pusat kota. Artinya masyarakat untuk mencapai pusat kota membutuhkan waktu dan moda transportasi yang nyaman dan terjangkau. LRT hadir untuk memberikan solusi moda transportasi massal yang nyaman. Sehingga masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk pergi beraktivitas ke pusat kota.

Dan yang menarik adalah masukan konkrit dari seorang blogger Dian Kelana terkait dengan fasilitas dan prasarana untuk kaum disabilitas. Masukan ini disertai dengan foto foto yang menunjukan masih ada kekurangan dalam sarana dan prasarana buat kaum disabilitas ini. Diharapkan dengan user experience ini operator akan memperhatikan kau Disabilitas ini. Karena ini akan memudahkan kaum disabilitas untuk berkarya.

Dengan hadirnya LRT ini semoga kualitas hidup masyarakat di Jabodetabek akan lebih meningkat lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun