Juag Nurhalimah atau yang akrab dipanggil juju adalah seorang mahasiswi yang sukses menjadi salah satu konten kreator di tiktok di masa pandemi covid-19. Dia adalah mahasiswi dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik di Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) angkatan tahun 2019.
Saat baru memasuki semester dua perkuliahan, juag harus dihadapi dengan adanya pandemi covid-19 yang membuatnya harus kuliah mandiri dirumah. Sulitnya melakukan kegiatan diluar saat itu ditambah perkuliahan yang itu-itu saja tidak membuatnya malas. Ia tetap bisa berkarya meskipun berada dirumah.
Mulanya dia sempat membuat konten di youtube dengan genre edukasi namun tidak laku karena jumlah view dari konten tersebut sedikit. Tidak menyerah sampai disitu ia akhirnya coba membuat konten di tiktok dengan konten yang bergenre komedi dengan menggunakan akun @namanyajuag.
Ternyata dalam semalam jumlah viewnya langsung meledak, dia ingat pertama kali kontennya mulai meledak itu di bulan April 2021 dan dari situlah dia mulai fokus membuat konten di tiktok, meski begitu ia juga tidak lupa dengan kuliahnya ungkapnya saat ditanya oleh tim Duar Media.
Banyak diantara temannya yang kaget dengan juag menjadi tiktoker ini dikarenakan teman kuliahnya mengenal dia sebagai sosok yang terpelajar dan feminim. Mereka kaget saat pertama kali melihat konten tiktoknya bahkan sampai ada yang sempat mengatakan dia seperti orang gila.
 Meskipun begitu juag tidak merasa insecure dengan sindiran dari beberapa temannya, dia tetap semangat membuat video parodi yang dibuat nyeleneh di tiktoknya dikarenakan banyak komentar dari warganet yang memuji parodi dari kontennya seperti salah satu komentar warganet @MamahNery "Ekspresinya dapet amat..."
Bermodalkan ketekunan dan percaya diri juag membuktikan hasil dari ketekunannya. Ia berhasil mendapatkan endorse pertamanya berupa tas wanita. Dia juga memiliki statistik viewer yang cukup banyak juga diakun tiktoknya dengan rata-rata 10 ribu view per video. Dan bahkan ada yang menyentuh hingga puluhan juta.
Sejak saat itu karirnya sebagai konten kreator tiktok terus menanjak. Saat ini banyak endorse-an masuk yang ditolak karena sudah tidak sanggup untuk ditangani karena jumlahnya yang sudah terlalu banyak. Sayangnya sampai saat artikel ini selesai dibuat pihak kampus masih belum menyadari potensi dari mahasiswa/i-nya.
