Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) tengah menjadi sorotan publik karena sejumlah kebijakan dan tindakan strategis yang dinilai berdampak positif terhadap berbagai sektor, termasuk pendidikan dan ekonomi di Jawa Barat.
Kebijakan dan Tindakan Gubernur Dedi Mulyadi
Revolusi Pendidikan dan Pendidikan Karakter
KDM mencanangkan revolusi pendidikan di Jawa Barat dengan fokus memperbaiki sistem pendidikan mulai tahun 2025. Ia menegaskan pentingnya pembentukan karakter siswa dan guru, serta transparansi dalam proses rekrutmen guru. Salah satu program unggulan adalah pendidikan karakter yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI dan Polri, dimana siswa yang bermasalah dibina di barak khusus selama enam bulan untuk memperbaiki perilaku mereka. Selain itu, KDM melarang kegiatan sekolah yang membebani orang tua seperti study tour dan wisuda, serta mendorong pembiayaan siswa di sekolah swasta yang telah ditunjuk pemerintah.
Kebijakan Spontan dan Pro-Rakyat
KDM dikenal sering mengeluarkan kebijakan spontan yang langsung diimplementasikan untuk kesejahteraan masyarakat. Contohnya adalah pembongkaran tempat wisata yang tidak tertata, penghapusan tunggakan dan denda pajak kendaraan bermotor, serta pembebasan lahan di sempadan sungai. Kebijakan penghapusan denda pajak kendaraan berhasil meningkatkan pendapatan pajak hingga Rp5,5 miliar dalam waktu singkat, dari Rp19 miliar menjadi Rp25 miliar, dengan pembayaran pajak kendaraan mencapai 50.300 unit dalam sehari.
Insentif untuk Industri dan Ekonomi
Dalam menghadapi tekanan ekonomi global, KDM menyiapkan berbagai insentif untuk meringankan beban biaya produksi industri di Jawa Barat, khususnya yang mengekspor ke Amerika Serikat. Pemerintah daerah juga mendorong perluasan pasar ekspor non-tradisional dan penguatan diplomasi dagang agar produk Jawa Barat tetap kompetitif di pasar global.
Kemudahan Administrasi Pajak Kendaraan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan pembebasan pajak pokok dan denda bagi pemilik kendaraan yang melakukan mutasi dari luar daerah ke Jawa Barat hingga 30 Juni 2025. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memudahkan masyarakat dalam proses administrasi kendaraan bermotor.
Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Surplus Jawa Barat
Di bawah kepemimpinan KDM, ekonomi Jawa Barat menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada triwulan I tahun 2025, ekonomi provinsi ini tumbuh sebesar 4,59 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh berbagai kebijakan strategis yang mendorong pembangunan infrastruktur, peningkatan pendapatan daerah melalui sektor pajak, serta insentif bagi industri untuk menghadapi tekanan ekonomi global.
Kebijakan-kebijakan yang fokus pada reformasi pendidikan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan dukungan terhadap dunia usaha ini secara kolektif berkontribusi pada peningkatan surplus dan stabilitas ekonomi Jawa Barat.
Kesimpulannya, viralnya berbagai tindakan dan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mencerminkan upayanya dalam melakukan reformasi pendidikan, pengelolaan fiskal yang inovatif, serta strategi ekonomi yang adaptif terhadap tantangan global. Hal ini berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat mencapai 4,59 persen pada awal 2025 dan meningkatkan surplus daerah secara signifikan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI