Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Mengenal 5 Dimensi Opini dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

14 Januari 2022   07:27 Diperbarui: 15 Januari 2022   06:29 6263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wokandapix/Pixabay.com

Sebagai contoh pada kalimat berikut: Keahlian siswa tidak perlu diukur dalam bentuk produk material. Frasa "tidak perlu" dalam kalimat tersebut memberi makna sangkalan.

Opini yang berupa penilaian

Bentuk opini selanjutnya yaitu penilaian. Opini berupa penilaian merupakan sikap mengoreksi atau mengevaluasi. Oleh karena itu, kalimat opini yang berbentuk penilaian lebih menjelaskan bagaimana penulis melihat permasalahan atau fenomena yang sedang dibahas secara lebih seimbang.

Kritik dan penilaian dalam opini pada dasarnya satu kesatuan. Bahkan secara pengertian dasarnya, kritik adalah bentuk penilaian "baik" dan "buruk" terhadap suatu hal. Akan tetapi, dalam pembelajaran ini makna "kritik" lebih condong kepada penilaian buruk. 

Sedangkan "penilaian" merupakan pendapat yang lebih menguraikan setiap sisi (baik-buruk) dengan lebih detail. Siswa dapat mempelajari opini yang berupa penilaian pada kalimat berikut: Keberhasilan pembelajaran yang tidak kalah penting adalah pembentukan semangat dan nilai-nilai kebangsaan.

Contoh tersebut akan membantu siswa menyimpulkan bahwa opini yang berupa penilaian adalah evaluasi penulis terhadap permasalahan secara lebih mendalam. Frasa "tidak kalah penting" memberi makna penilaian dalam kalimat tersebut. Setelah memahami opini berupa kritik dan penilaian, kemudian siswa juga mempelajari opini berupa prediksi.

Opini yang berupa prediksi

Opini yang berupa prediksi adalah bentuk dugaan yang berkaitan dengan dampak atau pun penjelasan tentang apa yang akan terjadi nantinya. Kalimat opini yang bermakna prediksi ini memiliki ciri antara lain mengandung adverbia "akan", konjungsi "jika-maka", "apabila", "kalau", "nanti", dan lain sebagainya.

Sebagai contoh pada kalimat berikut: Metode pembelajaran yang berorientasi pada ilmu-ilmu empiris akan memperkecil pemahaman nilai, semangat, serta ideologi kebangsaan. 

Siswa dapat mencermati bahwa opini berupa prediksi tersebut menunjukan kenyataan yang belum terjadi, ditandai dengan adverbia "akan". Kendati demikian, kenyataan dalam kalimat tersebut mungkin saja terjadi karena prediksi timbul berdasarkan analisis tertentu. Oleh karena itu, pernyataan dalam kalimatnya mengandung potensi fakta, walau belumlah atau bukanlah fakta.

Belum selesai di situ, siswa juga akan mengenali opini yang berupa harapan dan saran. Kedua bentuk opini ini biasanya mengandung modalitas atau kata-kata adeverbia seperti kata seharusnya, sebaiknya, imbau, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun