Mohon tunggu...
Marendra Agung J.W
Marendra Agung J.W Mohon Tunggu... Guru - Urban Educator

Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Mengenal 5 Dimensi Opini dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

14 Januari 2022   07:27 Diperbarui: 15 Januari 2022   06:29 6263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat opini merupakan topik pembelajaran penting bagi siswa dan remaja pada umumnya. Terlebih, siswa kini hidup di era media informasi yang begitu membeludak. Sajian informasi pada feed browser dapat memberi wawasan yang kabur jika siswa tidak kritis dalam membaca dan memahaminya.

Pemahaman mengenai opini itu perlu diperdalam bukan hanya karena tidak semua informasi bersifat fakta, namun siswa juga perlu memahami bahwa tidak semua opini mengandung gagasan yang utuh. 

Setidaknya, terdapat lima bentuk kalimat opini yang dapat siswa pelajari dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di kelas 12 SMA, pada pembelajaran teks editorial dan teks artikel.

Kalimat opini atau uraian yang mengandung opini digolongkan berdasarkan makna sikap penulis yang tampak pada penggunaan bahasa atau kalimatnya. Dalam materi pembelajaran Teks Editorial dan Teks Artikel, kalimat yang bersifat opini diklasifikasikan menjadi lima yakni berupa kritik, penilaian, prediksi, harapan dan saran.

Bentuk atau jenis-jenis opini tersebut pada dasarnya dapat ditemukan dalam satu tulisan atau artikel. Sebab itu, saya menyebut bentuk atau jenis-jenis opini tersebut sebagai "dimensi", karena satu sama lain memberi garis makna yang sejatinya berkaitan.

Opini yang berupa kritik

Kalimat opini yang berupa kritik adalah bentuk pernyataan ketidaksetujuan atau negasi terhadap suatu hal. Kalimat ini menunjukan pendirian penulis terhadap masalah yang sedang dibahas dalam tulisannya. Bentuk ini merupakan pernyataan tegas untuk menggambarkan sikap dan gagasannya.

Sederhananya, opini berupa kritik merupakan pandangan lain terhadap suatu hal yang berasal dari pemikiran (pendapat) penulis. Oleh karena itu, kritik kerap kali mengesankan penilaian buruk terhadap hal tertentu. 

Kalimat opini berupa kritik umumnya dapat ditandai dengan penggunaan kata-kata bermakna negatif seperti tidak, bukan, kurang, bukan dan penggunaan bentuk lain dengan makna serupa.

Tentu saja tidak semua kalimat yang mengandung unsur tersebut dapat berarti opini, melainkan hanya dalam kalimat dengan makna sangkalan, ketidakpuasan, ataupun dengan maksud menguak sisi buruk suatu fenomena. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun