Di sinilah peran sekolah menjadi penting dan terus dibutuhkan.Karena sekolah berpotensi mempertemukan lingkungan sosial, guru dan siswa, dengan segala wibawa dan fasilitasnya, yang tak mungkin terjadi di virtual class atau distance learning ( pembelajaran online). Dengan kata lain, di sekolah guru bukan hanya mampu menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, tapi juga membuat interaksi antara siswa,teknologi, dan lingkungan sosial terjalin.
Dalam hal ini, pemerintah bukan hanya memberikan penyuluhan teknologi pembelajaran, panduan pengisian e-rapot, bimtek, dan lain sebagainya. Namun pemerintah juga harus memberikan dorongan serta dukungan baik moral maupun material kepada sekolah,guru dan siswa, untuk menjalani pengembangan pembelajaran yang memungkinkan kegiatan kelas, ektsrakurikuler, karya siswa, saling terkait satu sama lain dengan kegiatan luar sekolah ( sosial).
Oleh karena itu, guru tak hanya menginspirasi dan membuat siswa terpukau dengan teknologi yang dibawanya,tapi juga harus mengiringi siswa menuju kehidupan sosial dengan potensi mereka. Maka, pembelajaran distance learning,dan lain sebagainya harus ditiinjau kembali pendekatannya. Sebab, Ingarsa sung taladha, Ingmadya mangun karsa, Tutwuri handayani (Ki Hajar Dewanara).
Bukankah hakikat guru itu untuk berada di dekat siswanya?
Artikel juga terbit di->(https://www.sinarlimanews.com/2019/01/19/ketika-kelas-virtual-menjamur-di-era-industri-4-0-akankah-sekolah-punah-oleh-marendra-agung/#.XEKg2oLlgXw.whatsapp