Soal serikat pekerja, di Garuda terbelah dua. Ada yang membela Ari, ada yang menyerang. Tapi kebanyakan yang terekspos yang menyerang.
Kinerja Ari sangat bagus. Semua BUMN yang dia tangani sukses dalam kurun waktu kurang dari dua tahun. Dia termasuk orang bersih dalam hal keuangan. Yakin tidak korupsi. Hanya saja, terkait hobinya dengan moge/Harley membuat dia terlena. Besar kemungkinan dia dijebak rivalnya, bisa juga dia sendiri memang khilaf. Tapi apa pun, dia sudah kepeleset menyalah-gunakan wewenang/fasilitas jabatan karena hobbynya.
Dia terjebak antara hobby dan aturan impor, dilematis. Dia pengin punya moge harley klasik, adanya di luar negeri, tapi nggak bisa ngimpor resmi ke Indonesia karena memang ada larangan impor barang (moge) bekas. Maka dia coba-coba selundupkan lewat pesawat yang baru dibeli. Celakanya, ketahuan.Â
Bisa ditebak, pasti ada yang nggak suka lalu melaporkan ke bea cukai. Terbongkarlah kasus ini. Bagaimana pun dia memang salah dan harus siap menerima risikonya.
Dia tersandung moge, sebenarnya masalah sepele. Tapi memang kadang ketika kita selalu melihat ke atas, lupa bahwa di bawah ada batu kecil yang bisa membuat kita tersandung. Tidak pernah ada orang tersandung batu besar, kecuali menabrak.
Ari Askhara orang Bali, dia sangat percaya karma. Dia tersandung. Segala kebaikan dan segudang prestasi yang dia torehkan seolah terkubur dengan penggunaan wewenang demi hobi.Â
Ibarat panas setahun dihapus dengan hujan sehari. Ari tetap orang hebat, orang yang telah berjasa untuk negeri tercinta Indonesia ini. Tapi terlalu kuat opini yang menghajarnya. Selain itu, ada para pejabat baru yang butuh mangsa untuk legacy. Ari lagi apes, kasusnya lantas bergulir.
Barangkali kejadian ini bisa menjadi renungan hidupnya, apa itu karma. Dan tulisan ini mudah-mudahan memberikan pandangan obyektif dan berimbang, tidak hanya dilihat dari kacamata minus dan buram.
Denpasar, 10 Desember 2019
Drajad Hari Suseno
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI