Mohon tunggu...
Dr Abidinsyah Siregar
Dr Abidinsyah Siregar Mohon Tunggu... Dokter - Ahli Utama

Saat ini menjadi Ahli Utama pada BKKBN dengan status dpk Kemenkes RI Pangkat Pembina Utama IV/E. Terakhir menjabat Deputi BKKBN (2013-2017), Komisioner KPHI (2013-2019), Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisonal Alternatif dan Komplementer Kemenkes (2011-2013), Sekretaris Itjen Depkes (2010-2011), Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI (2008-2010)< Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) (2005-2008), Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara di Medan (2002-2005). Mengawali karis sebagai Dokter Puskesmas di Kabupaten Dairi (1984). Alumnus FK USU ke 1771 Tahun 1984.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dirgahayu Indonesia 75 Tahun: Dari Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas

17 Agustus 2020   13:00 Diperbarui: 17 Agustus 2020   13:05 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketakutan masyarakat tidak hanya pada fatalitasnya yang cukup tinggi tetapi juga kehilangan hari produktif. Kehilangan hari produktif karena harus isolasi, karantina atau dalam masa perawatan.

Keadaan ini membuat banyak pengusaha gulung tikar, terpaksa merumahkan karyawan bahkan PHK, menghentikan produksi, akibatnya meluas kepada penurunan pendapatan Negara dan peningkatan jumlah pengangguran dan angka kemiskinan.

JANGAN PERNAH KENDOR

Berbagai banner menyambut 75 Tahun Kemerdekaan RI didominasi pesan "Jangan Kendor, Disiplin Pakai Masker".

Betapa jauh sudah jarak semangat para pendiri dengan kita para pelanjut.

Apalagi hanya untuk Pakai Masker dalam semangat kebersamaan, agar "aku tidak menularkan virus padamu dan kamu tidak menularkan virus padaku".


Melihat rangkaian proses dan progres menuju Negara Merdeka, Bersatu dan Berdaulat.

Seluruh puak, suku dan bangsa yang hidup dalam wilayah kontinental nusantara selama ratusan tahun berupaya TANPA KENDOR memperjuangkan keadilan dan lepas dari penjajahan.

Selanjutnya, setelah anak bangsa mulai belajar dan terpelajar diawal abad ke 19, TANPA KENDOR pula mereka berjuang diarena politik dan diplomasi, hingga diikrarkan Kebangkitan Nasional (1908), Soempah Pemoeda (1928), Piagam Djakarta (1945), Proklamasi Kemerdekaan RI (1945) dan Penetapan UUD45 (1945).

Semua TANPA KENDOR, karena apa yang mereka perjuangkan adalah Nilai-nilai luhur yang tumbuh sejak dahulu kala dan menjadi impian, menjadi cita-cita yang dinarasikan dalam 4 alinea pada Pembukaan UUD 1945.

Suatu ketika Bung Karno pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke 12 tahun 1957, mencanangkan Gerakan Revolusi Mental yang katanya merupakan gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi "Manusia Baru" yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali berjiwa api yang menyala-nyala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun