Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Gejala-gejala Seseorang Akan Segera Mengalami Stroke dan Cara Pertolongannya

26 Juli 2017   11:46 Diperbarui: 10 November 2017   02:26 11733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Faktor-faktor Risiko Stroke: AACE 2017: GUIDELINES FOR MANAGEMENT OF DYSLIPIDEMIA AND PREVENTION OF CARDIOVASCULAR DISEASE)

Pendahuluan dan Pengertian

 Stroke ialah penyakit gangguan pembuluh darah otak akibat pembentukan plak aterosklerosis (terbentuk dari kolesterol dan sel-sel sistem imun yang mati, serta dikelilingi jaringan ikat), atau pecahnya aneurisma (kelainan dinding pembuluh darah berupa pemembentukan kantong-kantong kecil dinding pembuluh darah) saat tekanan darah di daerah aneurisma tersebut melonjak dengan tiba-tiba. 

Plak kolesterol menyebabkan sumbatan dengan akibat sel-sel otak kekurangan oksigen dan zat makanan dan keadaan ini disebut stroke sumbatan (iskemik). Sedangkan pada stroke perdarahan (stroke hemoragik), darah mengalir dari pembuluh darah yang pecah, membentuk gumpalan darah yang semakin membesar dan menekan jaringan otak disekitarnya. 

Pada kedua jenis stoke tersebut dapat terjadi edema (bengkak jaringan otak) serta kematian jaringan otak yang tidak bisa digantikan dengan jaringan otak yang baru. Kerusakan jaringan otak akan semakin meluas jika tidak segera dilakukan perawatan medis yang baik dan dapat menyebabkan kematian maupun cacad permanen.  

Dalam pengamatan penulis, banyak sekali kasus-kasus stroke yang terlambat dibawa ke rumah sakit, sehingga berakibat fatal atau mengakibatkan kecacadan permanen sebagai dampaknya. 

Hal ini terjadi karena baik penderita maupun keluarganya, belum mengenal gejala-gejala maupun tanda-tanda bahwa akan terjadi suatu serangan stroke, atau kurang memahami adanya serangan stroke yang baru saja terjadi. Sekiranya penderita maupun keluarganya mengetahui bahwa akan terjadi serangan stroke, maka secara ilmiah, sangat mungkin untuk mengurangi dampak stroke baik yang berupa ancaman kematian maupun kecacadan permanen.  Penting untuk diingat bahwa stroke dapat diminimalkan atau dikurangi dengan bantuan olahraga, diet sehat, dan pengaturan berat badan.


Satu sampai dua jam setelah seseorang mengalami serangan stroke sumbatan akut, adalah "golden time", dimana dalam jangka waktu tersebut, pemberian obat-obat peluruh bekuan darah (trombolitik), biasanya mampu mencegah perburukan stroke dan kerusakan jaringan otak yang lebih luas. Dengan demikian menurunkan risiko fatal dan kecacadan permanen.       

Ada dua cabang ilmu kedokteran yang paling berperan untuk mendiagnosis dan melakukan tatalaksana terhadap keadaan stroke yaitu dokter spesialis neurologi dan dokter spesialis bedah saraf. Meskipun demikian, telah lama diketahui bahwa stroke terkait dengan berbagai kelainan metabolisme tubuh dan gangguan pada jantung serta pembuluh darah. Oleh karena itu, saat menghadapi keadaan stroke, sering dibentuk tim yang beranggotakan kedua bidang spesialisasi tersebut, ditambah dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis jantung-pembuluh darah.

Di bidang penyakit dalam, tatalaksana stroke ditujukan pada usaha-usaha untuk memperbaiki kelainan metabolisme tubuh yang menjadi faktor-faktor risiko stroke. Inilah yang mendorong penulis untuk membahas tentang stroke, meskipun secara umum stroke adalah ranah dokter spesialis neurologi dan bedah saraf. Mohon izin, masukan dan koreksi dari para sejawat dokter neurologi, bedah saraf dan jantung untuk ini.

Meskipun soal faktor-faktor risiko stroke sudah banyak disampaikan di Kompasiana, tetapi kembali penulis menyampaikan bahwa 

TIDAK SEMUA ORANG DENGAN GEJALA LUMPUH SEBELAH BADAN, BICARA PELO, SUDUT BIBIR KEDUA SISI TIDAK SIMETRIS, dan lain-lain, pasti sedang mengalami stroke. HARUS ADA FAKTOR-FAKTOR RISIKO KARDIOVASKULAR (Risiko Kelainan pada Pembuluh Darah dan Jantung) YANG MENJADI DASAR DARI STROKE.

Dengan demikian, diagnosis stroke baru dinyatakan, jika ditemukan faktor-faktor risiko kardiovaskular, minimal faktor-faktor risiko tradisional stroke dan gejala-gejala serta tanda-tanda stroke.

  • Faktor-faktor Risiko Stroke yang TRADISIONAL

I. Faktor-faktor yang tidak bisa dimodifikasi / tidak dapat dikendalikan oleh manusia

a) Usia

Risiko stroke meningkat seiring pertambahan umur. Mulai usia 55 tahun, setiap 10 tahun penambahan usia, risiko terkena stroke meningkat dua kali lipat.

b) Jenis Kelamin

Insiden stroke 20% lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita.

c) Ras

Berdasarkan data American Heart Association, ras Afrika-Amerika berisiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan ras Kaukasia (kulit putih).

d) Faktor Keturunan

Risiko stroke lebih tinggi jika dalam keluarga terdapat riwayat penderita stroke.    

 

II. Faktor-faktor Risiko yang mungkin dapat dikendalikan manusia

a)  Diabetes Melitus.

Penderita diabetes memiliki risiko tiga kali lipat terkena stroke dan mencapai tingkat tertinggi pada usia 50-60 tahun. Setelah itu, risiko tersebut akan menurun. Ada faktor penyebab lain yang dapat memperbesar risiko stroke, seperti 40 persen penderita diabetes yang pada umumnya juga mengidap hipertensi.

b) Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan pengerasan dan penyumbatan arteri. Secara medis, tekanan darah di atas 140/90 mmHg tergolong dalam penyakit hipertensi. Penderita hipertensi memiliki risiko stroke empat hingga enam kali lipat dibandingkan orang yang tanpa hipertensi. Sekitar 40 hingga 90 persen pasien stroke ternyata menderita hipertensi sebelum terkena stroke.

c) Kadar kolesterol darah yang tinggi, terutama kolesterol LDL (kolesterol "jahat")

Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya lemak jenuh dan kolesterol seperti daging berlemak, kuning telur, dan produk susu, dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh dan berpengaruh pada risiko aterosklerosis (penyumbatan dan penebalan pembuluh darah). Kadar kolesterol di bawah 200 mg/dl dianggap relatif aman, sedangkan di atas 240 mg/dl sudah sangat berbahaya dan menempatkan seseorang pada risiko terkena penyakit jantung dan stroke.

d) Merokok

Perokok berat menghadapi risiko lebih besar dibandingkan perokok ringan. Merokok memicu peningkatan produksi fibrinogen (faktor penggumpal darah)

e) Penyakit Jantung.

Terutama penyakit gangguan irama denyut jantung yang disebut yang disebut fibrilasi atrial. Frekwensi denyut jantung serambi kiri jantung naik lebih cepat dibandingkan bagian-bagian lain jantung. Ini menyebabkan aliran darah tidak teratur dan sering terbentuk gumpalan darah. Gumpalan inilah yang kemudian dapat mencapai otak dan menyumbat pembuluh darah otak. Pada orang-orang berusia di atas 80 tahun, fibrilasi atrial merupakan penyebab utama kematian pada kasus-kasus stroke. Penyakit jantung lainnya adalah cacat katup jantung, gangguan pada otot, serta lubang di dinding jantung. Pembesaran serambi kiri jantung serta penebalan dinding bilik kiri jantung, juga berperan meyebabkan stroke.

f) Obesitas atau kegemukan (Indeks massa tubuh, yaitu Berat Badan (Kg) dibagi kwadrat Tinggi Badan dalam meter (m2) bernilai  > 27 kg/m2 dan Obesitas Abdominal (lingkar perut > 90 cm pada pria dan > 80 cm pada wanita)

g) Gaya hidup yang kurang beraktifitas fisik / kurang berolahraga (sedentary life style)

h) Sindroma Metabolik: kumpulan tanda kelainan metabolisme tubuh, yaitu:

  1. Obesitas abdominal (lingkar pinggang > 80 cm untuk wanita dan untuk pria > 90 cm);
  2. Peningkatan kadar trigliserida darah ( 150 mg/dL, atau 1,69 mmol/ L);
  3. Penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL atau < 1,03 mmol/ L pada pria dan pada wanita < 50 mg/dL

i) Stres Psikis berupa gangguan Kecemasan atau Depresi

Disamping itu ada beberapa faktor lain yang juga menjadi faktor risiko stroke secara tidak langsung, seperti: konsumsi alkohol yang berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang, terutama golongan morfin dan keturunan morfin, cedera kepala dan leher (khusunya pada kasus-kasus stroke usia dewasa muda), infeksi virus maupun bakteri, yang dapat bergabung dengan berbagai faktor risiko lain dan menyebabkan reaksi peradangan, suatu proses yang memudahkan terjadinya gumpalan penyumbat pembuluh darah.

  • Faktor-faktor risiko yang Baru (Non-tradisional)

Banyak dan rumit sekali faktor-faktor risiko stroke yang Baru atau Non Tradisional. Anda dapat membacanya pada akhir tulisan ini, meskipun, mohon maaf, dalam bahasa Inggris.

C. GEJALA-GEJALA SESEORANG AKAN MENGALAMI STROKE

1. Migren, Vertigo mendadak atau tiba-tiba mengalami Nyeri Kepala yang Hebat

Jika anda yang memiliki faktor-faktor risiko tradisional stroke lalu tiba-tiba mengalami migren (nyeri kepala pada satu sisi kiri atau kanan), vertigo (pusing berputar), atau sakit kepala parah, maka ini bisa berarti ada penyumbatan di salah satu pembuluh darah otak. Namun, rasa sakit tidak selalu merupakan gejala stroke. Beberapa orang penderita mengalami sakit kepala lokal di satu daerah atau titik tertentu kepala. Jika anda tidak memiliki riwayat serangan migren, vertigo atau sakit kepala hebat, dan tiba-tiba mengalaminya, ini dapat menjadi tanda peringatan bahwa anda akan mengalami stroke, atau mendapat suatu serangan stroke yang baru saja terjadi. Rasa sakit kepala yang ekstrim mungkin disebabkan oleh perdarahan otak.

2. Gangguan mendadak daya pemusatan pikiran

Stroke juga dapat mengganggu kemampuan untuk dapat fokus dan berpikir kritis. Orang yang akan atau baru saja mengalami stroke akan segera tahu bahwa ia tiba-tiba tidak dapat memiliki pemikiran kognitif atau menalar banyak hal. Alasan di balik peristiwa ini adalah karena area tertentu di otak kekurangan oksigen. Hal ini membuat sangat sulit bagi otak untuk memproses sesuatu masalah atau pengertian. Fungsi luhur lain yang biasanya dapat dilakukan, seperti hitungan aritmatika sederhana, tidak bisa dijalankan oleh otak. Sering seseorang yang akan atau baru mengalami stroke mengalami kesulitan untuk membuat suatu kalimat penuh. Mungkin juga ada saat di mana ia tidak dapat memahami apapun yang dikatakan seseorang kepadanya.

3.Tiba-tiba mengalami Gangguan Keseimbangan atau Sempoyongan jika berdiri

Tanda peringatan lainnya adalah ketika seseorang tidak dapat menahan keseimbangan saat berdiri. Efek samping semacam ini mungkin sulit dikenali jika ia berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan penenang. Orang tersebut mungkin sudah tidak bisa berdiri dengan seimbang dan cenderung selalu ingin jatuh. Sebuah indikasi penting bahwa itu adalah stroke yang baru terjadi, adalah jika satu sisi mulut mulai terkulai dan orang tersebut sulit mengucapkan kata-kata. Penjelasan keadaan ini ialah karena suplai darah yang sampai ke otot wajah sangat berkurang.

4.Kelemahan dan Mati Rasa mendadak

Salah satu tanda utama lainnya bahwa orang akan mengalami stroke adalah jika salah satu lengannya tiba-tiba mati rasa dan tenaganya sangat berkurang. Penjelasannya adalah bahwa stroke hanya akan mempengaruhi satu sisi tubuh. Hal ini sepenuhnya tergantung pada letak penyumbatan / pendarahan di otak si penderita. Jika perasaan ini tidak hilang setelah beberapa menit, ini adalah indikasi bahwa seseorang baru saja mengalami serangan stroke.

5. Gangguan Penglihatan yang terjadi sangat cepat

Jika anda yang memiliki berbagai faktor risiko tradisional stroke tiba-tiba mengalami masalah dengan penglihatan anda di satu mata, maka ini adalah tanda peringatan bahwa anda diserang stroke. Penglihatan ganda, melihat satu obyek menjadi dua atau lebih, juga merupakan tanda dini stroke. Hal ini terjadi karena salah satu mata anda tidak dapat fokus sepenuhnya karena stroke. Kedua mata tidak lagi bekerja sama untuk fokus pada sesuatu, tapi satu mata telah menjadi benar-benar mengalami gangguan.

6. Sekonyong-konyong merasa tidak bertenaga atau mengalami kelelahan ekstrim  

Ini adalah suatu tanda yang sulit dideteksi sebagai gejala awal stroke, karena kelelahan bisa terjadi akibat apa saja. Keadaan ini disebabkan otak tidak mendapatkan aliran darah di lokasi setelah daerah penyumbatan. Hal utama yang perlu diingat tentang stroke adalah bahwa kondisi itu benar-benar dapat terjadi pada semua orang yang memiliki berbagai faktor risiko stroke..

7. Kesadaran menurun, tiba-tiba mengorok atau muntah-muntah hebat.

Tanda-tanda ini sering terjadi pada stroke perdarahan, dimana tekanan dalam rongga tengkorak meningkat tajam. Sangat Berbahaya!!! Segeralah bertindak untuk mencari pertolongan!!!

  • APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MEMBANTU PENDERITA STROKE YANG BARU TERJADI?

a. Kenali sebanyak mungkin gejala stroke.

Gangguan penglihatan, ucapan - kata-kata yang menyebalkan atau sulit kita mengerti yang diucapkan seseorang yang memiliki berbagai faktor risiko stroke - maupun kelemahan di satu sisi wajah atau tubuh adalah tanda-tanda stroke. Kebingungan, gangguan perhatian, dan sakit kepala yang mendadak juga bisa menyertai stroke. Jika ragu, berusahalah untuk mencari gejala itu dengan lebih teliti. Jangan menunggu untuk melihat apakah gejala-gejala itu akan hilang dengan sendirinya atau tidak.

b. Hubungi Ambulans. Yang pasti, saat seseorang yang memiliki faktor-fak. tor risiko kardiovaskular dan stroke, merasa dirinya tidak sehat, segera hubungi atau bawa ke rumah sakit terdekat (untuk JABODETABEK hubungi ambulans 118 atau (021) 29215555). Tidak apa-apa kalau ternyata ini bukan gejala stroke

c. Tetap tenang dan berpikiran jernih. Yakinkan si penderita bahwa anda tak akan pergi meninggalkannya dan bantuan sedang dalam perjalanan. Berpikiran positif, tidak pesimis.

d. Tetaplah dampingi  sang penerita untuk mencegah mereka jatuh atau melukai diri mereka sendiri

e. Buka dasi atau kancing baju yang terlalu ketat dan menghambat aliran darah ke kepala. Usahakan agar si penderita tidak dikerubungi banyak orang, supaya ia mendapat oksigen yang cukup. Jika anda memiliki oksigen yang dikemas dalam kaleng, boleh diberikan secukupnya. Mengipasi penderita juga tidak salah.

f. Buat beberapa catatan. Catat waktu saat stroke terjadi. Jika pasien minum obat apapun, buat daftar yang mana (termasuk dosis jika anda mengetahuinya), dan bawa ke rumah sakit. Jika mungkin, bawa obat yang sebenarnya ke rumah sakit.

g. Jangan berikan makanan atau langsung memberikan obat. Bisa jadi obat yang biasa dipakai penderita sebelum stroke nantinya tidak boleh dipakai saat serangan stroke ini, atau dapat memperburuk strokenya  

Penutup

Semoga dengan bertambahnya pengetahuan kita tentang stroke, kita dapat membantu sesama manusia yang kita ketahui memiliki berbagai faktor risiko stroke, dan akan atau sedang mengalami serangan stroke. Semoga pengetahuan itu bahkan dapat membantu diri kita sendiri, jika kita waspada akan hal ini.

Semakin cepat kita bertindak dan bisa membawa penderita stroke untuk memenuhi "golden time" (1-2 jam setelah serangan), maka semakin besar kemungkinan orang tersebut terselamatkan, mengurangi luas daerah otaknya yang rusak dan terhindar dari cacad permanen.

Terimakasih untuk kesediaan teman-teman membaca tulisan ini. Mohon maaf untuk segala kekurangannya. 

Salam hormat dan Tabik

Daftar Bacaan

Youssef G A, March 17, 2017. 6 Warning Signs You Are About To Have A Stroke Soon, Forum Faculty of Medicine (daring): https://forum.facmedicine.com/threads/6-warning-signs-you-are-about-to-have-a-stroke-soon.28322/, 23 Juli 2017

Laboratorium Klinik Prodia, 24 Agustus 2016. Apa Penyebab dan Faktor Risiko Stroke? (daring): http://www.prodia.co.id/id/InfoKesehatan/ArtikelKesehatanDetails/apa-penyebab-dan-faktor-risiko-stroke,  24 Juli 2017

Myers W, Marcellin L, August 8, 2011. How to Help Someone Having a Stroke (daring): https://www.everydayhealth.com/hs/atrial-fibrillation-and-stroke/stroke-help/, 25 Juli 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun