Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehadiran Anak Lebih Berharga bagi Orangtua daripada Uang

13 Agustus 2025   17:11 Diperbarui: 13 Agustus 2025   17:11 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua lansia. (Sumber: Freepik.com via Kompas.com)

Hari Minggu, 27 Juli 2025 lalu, Gereja Katolik mendedikasikannya untuk hari kaum lanjut usia (lansia). Kategori lansia itu umumnya adalah orangtua yang sudah berada pada usia pensiun.

Untuk konteks Filipina, mereka yang termasuk lansia tersebut adalah "senior citizens" yang berada pada usia 60 tahun ke atas.

Salah satu motif dari perayaan tersebut adalah membangkitkan kesadaran bagi siapa saja akan keberadaan kaum lansia. Dalam mana, keberadaan mereka harus diakui dan diterima. 

Kaum lansia tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan harus mendapatkan perhatian yang sama dalam relasi sosial.

Pasalnya, tak sedikit kaum lansia yang kurang diperhatikan, terasing, dan bahkan terbuang. Situasi itu bisa terjadi karena pandangan keliru bahwa kaum lansia sudah tak bisa berkontribusi dalam kehidupan sosial dan terlihat lemah/tak berdaya.

Barangkali tak sedikit dari orangtua kita yang sudah masuk dalam tataran lansia. Dalam level tersebut, perhatian atau lebih tepatnya kehadiran sebagai anak sangat diperlukan dan dibutuhkan. Bahkan, kehadiran tersebut jauh lebih berharga daripada barang materi.

Harus diakui bahwa tak sedikit anak yang tinggal berbeda tempat dengan orangtuanya. Ada yang secara tahu dan mau memisahkan tempat tinggal dengan orangtuanya. Juga, ada yang lebih memilih untuk menempatkan orangtuanya di panti jompo.

Langkah-langkah itu sebenarnya tak salah secara total. Yang terpenting bahwa kehadiran dan perhatian pada orangtua tak luntur karena perbedaan tempat. Orangtua, terlebih khusus kaum lansia, sangat membutuhkan kehadiran.

Saya ingat seorang ibu yang berusia 80 tahun. Dia mempunyai 13 anak. Dari 13 anaknya tersebut, tak satu pun yang tinggal di rumah keluarga.

Ibu itu tinggal dengan seorang anak remaja, yang nota bene dianggapnya sebagai anak angkat. Peran anak remaja tersebut seperti "perawat" yang melihat dan mengurus si ibu tersebut.

Dalam perayaan ulang tahunnya yang 80 tahun, ibu itu hanya berpesan bahwa dia merasa bahagia karena 13 anaknya hadir. Kehadiran mereka lebih berharga daripada acara ulang tahun yang penuh dengan makanan dan hadiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun