Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesakralan Meja Makan dan Pembahasan yang Perlu Dijauhi

5 Agustus 2025   18:19 Diperbarui: 5 Agustus 2025   18:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meja makan. Foto: Shutterstock via Kompas.com

Meja makan (ruang makan) menjadi salah satu lokus penting dari konstruksi sebuah rumah. Umumnya, saat kita membangun rumah, kita selalu berpikir di mana ruang makan (meja makan) akan diposisikan.

Itu berarti bahwa kegiatan makan bersama menjadi bagian tak terpisahkan dari relasi hidup berkeluarga.

Makanya, kalau diperdalam, makan bersama itu seperti sebuah ritual. Ritual itu diawali dengan doa sebelum makan. Doa itu menandakan bahwa makanan yang tersaji dan kebersamaan yang tercipta tak terjadi kebetulan tetapi berkat peran Sang Pencipta.

Begitu pula, ketika mengakhiri jamuan makan bersama. Doa penutup makan tak jarang menjadi hal yang tak terlewatkan. Dengan ini, acara makan bersama dan meja makan menjadi tempat penting. Boleh dikatakan secara tak langsung meja makan menjadi tempat sakral.

Dengan ini, kesakralannya perlu terjaga. Doa setelah dan sesudah makan perlu dijaga dan dipraktikan secara regular.

Kesakralannya juga perlu diperkuat dengan percakapan atau pun pembahasan yang memberikan makna dan arti bagi anggota keluarga atau pun anggota komunitas yang terlibat makan bersama daripada pembahasan yang menciptakan persoalan dan sakit hati.

Oleh sebab itu, perlu menghindari topik-topik yang merusak kesakralan meja makan. Juga, perlu tahu mana topik yang bisa membangun keakraban dan mana topik yang malah merusak relasi di antara anggota di meja makan.

Beberapa pembahasan yang perlu dihindari di meja makan.

 

Pertama, gosip.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun