Turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 yang berlangsung di Amerika Serikat sudah mengerucut pada babak perempat final. Menilik performa pada babak 16 besar, tim-tim yang sebenarnya diunggulkan secara mengejutkan angkat koper terlebih dahulu.
Salah satunya adalah klub asal Liga Inggris, Manchester City. Di luar dugaan, tim asuhan Pelatih Pep Guardiola ditekuk oleh klub asal Arab Saudi, Al Hilal dalam sebuah laga yang penuh dramatis.
Tercatat 7 gol terjadi dalam laga tersebut. Tukar menukar dalam mencetak gol menjadi pemandangan dari laga yang berlangsung di Camping Wolrd Stadium. Al Hilal melaju ke babak perempat final bekat kemenangan 4-3 atas "The Citizens", julukan Man City.
Man City yang mendominasi laga gagal mengantisipasi permainan efektif Al Hilal. Terang saja, hasil itu bisa menjadi evaluasi berharga bagi Man City, yang nota bene mengikutsertakan 3 pemain yang baru didatangkan pada bursa transfer musim ini dalam turnamen tersebut.
Setelah melewatkan babak kualifikasi dengan performa impresif, Man City sepertinya kembali jatuh pada situasi yang sama seperti musim 2024/25. Pada musim 2024/25 Man City gagal mengulangi sukses seperti musim sebelumnya, dan bahkan tak meraih satu pun trofi.
Memang, pada satu sisi kekalahan tersebut menjadi bahan evaluasi bagi Man City. Proyek Man City untuk bangkit dengan membeli beberap pemain baru pada satu musim terakhir terlihat masih perlu dibenahi.
Pembelian pemain tak menjadi solusi instan. Guardiola masih perlu untuk membentuk skuad yang solid dan harmonis antara pemain lama dengan pemain baru.
Di sisi lain, kekalahan Man City menjadi tren positif untuk Al Hilal, terlebih khusus Liga Pro Arab Saudi. Mewakili benua Asia secara umumnya, tetapi terlebih khusus Liga Arab Saudi, Al Hilal mampu tampil solid selama turnamen.
Selain menyingkirkan Man City, Al Hilal juga pernah menahan imbang Real Madrid (1-1) pada babak kualifikasi grup. Tak sedikit yang mengritik Madrid, tetapi lupa bahwa Al Hilal patut diperhitungkan karena komposisi skuad yang dipunyai.
Tentu saja, performa Al Hilal menguatkan reputasi Liga Arab Saudi. Bukan rahasia lagi jika Liga Arab Saudi melakukan pembenahan secara besar-besaran pada satu dekada terakhir.
Pembenahan itu dilakukan dengan pembelian para pemain top dari Eropa. Salah satu nama yang ikut menaikkan pamor Liga Arab Saudi adalah Cristiano Ronaldo yang kembali memperpanjang kontraknya dengan Al Nassr dan menjadi pemain dengan bayaran tertinggi.
Selain itu, performa Al Hilal di turnamen Piala Dunia Antarklub menunjukkan bahwa Al Hilal bukan saja tim pelengkap. Akan tetapi, berkat beberapa pemain yang pernah bermain di klub-klub besar di Benua Eropa, Al Hilal mampu menyingkirkan Man City.
Jadi, Al Hilal dan barangkali klub-klub lain di Liga Arab Saudi tak sekadar membangun sebuah tim dengan sekumpulan pemain berkelas untuk bahan promosi, tetapi juga benar-benar membangun tim yang kompetetif dan bisa bersaing dengan tim-tim kuat asal benua Eropa.
Secara tak langsung, performa Al Hilal menjadi bahan promosi, bukan saja kualitas kompetesi Liga Arab Saudi, tetapi juga ambisi proyek sepak bola yang dibangun di Arab Saudi. Proyek itu bukan sekadar menunjukkan kekuatan uang, tetapi lebih dari itu, proyek itu mau mengubah arah percaturan kompetesi sepak bola.
Salah satu agenda dari Arab Saudi dengan sepak bola adalah promosi tentang negara tersebut. Dengan kata lain, sepak bola menjadi instrumen untuk membuka pintu tentang apa dan bagaimana Arab Saudi sebagai sebuah negara manju.
Lebih jauh, performa Al Hilal ikut membuktikan pernyataan Cristiano Ronaldo tentang Liga Pro Arab Saudi. Mega bintang asal Portugal itu pernah menyatakan bahwa Liga Pro Arab Saudi masuk ke dalam lima liga terbaik di dunia.
Ronaldo bahkan menyatakan bahwa orang yang tak bermain di Liga Pro Arab Saudi yang tak mengerti bagaimana liga tersebut tampil kompetetif. Pernyataan Ronaldo itu barangkali beralasan apabila menimbang eksodus para pemain berkelas ke liga tersebut.
Selain Ronaldo yang sepertinya membuka pintu dari eksodus para pemain dari benua Eropa, nama seperti Neymar Jr pernah bermain untuk Al Hilal. Bahkan Al Hilal sendiri diperkuat oleh nama-nama yang sudah tak asing di benua Eropa.
Makanya, ketika Al Hilal menahan imbang Real Madrid dan kemudian menyingkirkan Man City tak ada yang begitu terkejut lantaran komposisi skuad yang dimiliki oleh Pelatih Simeone Inzaghi tersebut. Kendati Inzaghi baru bergabung dari Inter Milan, pelatih asal Italia itu langsung memberikan efek pada performa Al Hilal di Piala Dunia Antarklub.
Ya, performa Al Hilal selama perhelatan Piala Dunia Antarklub membuktikan kata-kata Ronaldo. Liga Pro Arab Saudi terbilang sebagai kompetesi terbaik di dunia, bukan semata-mata koleksi para pemain bintang, tetapi juga lewat performa di lapangan hijau.
Al Hilal mampu menunjukkan kepada dunia bahwa proyek besar untuk membangun wajah sepak bola Arab Saudi bukan isapan jempol. Akan tetapi, proyek itu berjalan pada trek yang tepat, di mana klub seperti Al Hilal mampu memberikan performa yang kompetetif.
Al Hilal mengamini pernyataan Ronaldo tentang Liga Arab Saudi. Kata-kata Ronaldo akan menjadi lebih kuat dan bermakna apabila Al Hilal mampu tembus ke partai semifinal. Itu bisa menguatkan reputasi Al Hilal dan Liga Pro Arab Saudi sekaligus menjadi bahan promosi dari proyek yang sementara terbangun di negara asal Timur Tengah tersebut.
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
