Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sihir Antonio Conte Bantu Napoli Raih Scudetto

24 Mei 2025   07:48 Diperbarui: 24 Mei 2025   07:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Napoli berhasil keluar sebagai juara Serie A Liga Italia 2024/25. Kesuksesan klub yang terletak di Pulau Sisilia itu tercapai setelah mencapai kemenangan 2-0 kontra Cagliari di Stadion Diego Armando Maradona (24/5/25) dalam pekan terakhir Liga Italia musim ini.

Ya, perebutan Scudetto musim ini ditentukan hingga laga terakhir. Napoli terus didepet ketat oleh juara bertahan musim lalu, Inter Milan. Rupanya, di balik persaingan itu, Napoli juga dinaungi oleh dewi fortuna.

Terbukti pada pekan lalu, di mana Napoli yang ditahan Parma 0-0 dinaungi keberuntungan lantaran Inter juga mengalami nasib yang sama karena ditahan Lazio 2-2. 

Sedihnya, gol penyama kedudukan Lazio terjadi pada menit-menit akhir. Alih-alih Inter memanfaatkan situasi untuk menyalib Napoli di pekan-pekan terakhir, malahan Inter terjerembab pada situasi yang sama.

Napoli menunjukkan sihirnya sebagai tim pemenang. 2 gelar Scudetto dalam empat musim terakhir. Kalau ditotalkan, Napoli sudah mengoleksi 4 trofi Serie A Liga Italia.  

Artinya, Napoli mematahkan dominasi satu atau dua pun klub dalam menjadi juara Liga Italia. Bahkan, Napoli juga berhasil menghalangi peluang Inter untuk mempertahankan gelar juara.

Kalau berkaca pada awal musim, Inter dipandang sebagai favorit untuk mempertahankan gelar juara Liga Italia. 

Pasalnya, tim-tim pesaing seperti AC Milan, Juventus, dan bahkan Napoli berada pada masa-masa transisi lantaran pergantian pelatih. Sementara itu, Inter bertahan dengan pelatih yang sama dan skuad yang pemenang musim lalu.

Bukan rahasia lagi jika pergantian pelatih berujung pada perubahan komposisi skuad. Perubahan itu dibarengi dengan adaptasi pemain. Menjadi persoalan ketika proses adaptasi itu mandek, performa tim ikut terpengaruh dan nasib pelatih ikut terpengaruh.

Kira-kira itu yang terjadi pada Juventus dan Milan yang memulai musim ini dengan pelatih baru. Akan tetapi, dalam perjalanan musim, pelatih-pelatih baru itu dipecat dan diganti oleh pelatih lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun