Wacana ini menghangat pada beberapa pekan terakhir sejak Jokowi, Prabowo, dan Ganjar meninjau panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan kegiatan negara. Namun, gegara iklim pilpres 2024 yang makin mendekat, pemandangan dari tiga sosok ini pun dipandang sebagai langkah menuju Pilpres 2024.Â
Di tengah hangatnya topik diskusi dari pertemuan tiga tokoh ini, Megawati pun melakukan kunjungan istana merdeka beberapa pekan kemudian. Melansir berita dari Kompas.id (19/3/23), dalam kunjungan ketum PDIP itu yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, kedua tokoh berdiskusi tentang pemilu 2024 dan peluang kandidat di pilres 2024. Bukan tak mungkin, pertemuan kedua tokoh ini sudah mengerucut pada satu nama.Â
Lantas, siapakah sosok yang akan terpilih dari kubu PDI-P? Tentu masih sangat sulit untuk menentukan antara Puan ataukah Ganjar.Â
Salah satu hal yang sangat mengagumkan dari Megawati adalah ketenangannya dalam menghadapi rumor politik. Bahkan, ketika nama Puan atau pun Ganjar muncul ke permukaan, Megawati tak memberikan sinyalemen kepada siapa partai akan memilih. Megawati hanya meminta setiap kader untuk mengikuti aturan partai.Â
Sebaliknya, Jokowi terlihat lebih spesifik dalam memberikan arah dari sosok yang patut untuk berada sebagai kandidat di kursi RI. Dalam salah satu kesempatan bersama Relawan Jokowi, mantan walikota Solo itu menyebut bahwa kalau pemimpin berambut putih berarti dia memikirkan rakyat. Interpretasi liar pun mengarah ke Ganjar, yang nota bene berambut putih.Â
Calon presiden dari PDI-P akan sangat bergantung pada diskusi politik antara Megawati dan Jokowi. Megawati yang berstatuskan ketum mempunyai hak istimewa untuk memilih sosok yang bisa diharapkan pada pilpres 2024.Â
Jokowi juga pastinya berharap agar sosok yang dipilih oleh partai merupakan figur yang bisa meneruskan program dan pekerjaannya.Â
Untuk itu, sosok dari kubu PDI-P seperti adu kuat pengaruh antara Jokowi dan Megawati. Akan tetapi, pengaruh Jokowi terbatas lantaran keberadaan ketum. Mau tak mau, Jokowi juga perlu patuh pada keputusan partai, dalam hal ini ketum.Â
Bagaimana pun, Megawati dan Jokowi memiliki pengaruh besar dalam menentukan sosok yang dipilih untuk maju pilpres 2024. Harapannya, kedua tokoh ini sampai pada konsensus yang satu dan sama, bahwa capres yang dipilih bukan semata-mata kepentingan pribadi atau pun kelompok semata, tetapi memang bisa menjawabi kebutuhan negara Indonesia.Â
Salam