Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Uji Kuat Pengaruh antara Jokowi dan Megawati

21 Maret 2023   06:19 Diperbarui: 21 Maret 2023   07:16 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dan Ibu Megawati Soekarno Putri. Foto: Dokumentasi PDI-P via Kompas.com

Pergerakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tentang wajah calon presiden (capres) di pemilu presiden (pilpres) 2024 masih abu-abu. PDI-P masih membisu tentang sosok yang akan diusung. 

Dua nama, paling tidak, mencuat dari kubu PDI-P. Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Dua nama itu pun masuk dalam ranah perdebatan politik, baik di kalangan intern partai maupun publik. 

Tentu saja, hal ini menghadirkan situasi yang dilematis untuk partai. Puan Maharani, yang nota bene putri dari ketua umum Megawati Soekarno Putri dan saat ini menjabat sebagai ketua umum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia pastinya mempunyai dukungan kuat di tubuh partai. 

Dukungan itu disebabkan tak semata-mata faktor kedekatannya dengan ketum, tetapi juga karakternya dan keberakarannya sebagai kader partai PDIP. Bukan rahasia lagi jika nama Puan begitu kuat disodorkan oleh kubu PDI-P. 

Walau demikian, Ganjar yang juga merupakan kader partai dan saat ini menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah juga masuk dalam bursa capres. Bahkan, dalam sejumlah survey, elektibilitas Ganjar selalu mengungguli nama-nama calon lainnya seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Namun, Ganjar juga belum secara pasti dicalonkan oleh PDI-P.

Dua nama yang mencuat dalam satu partai bisa menimbulkan perdebatan dan situasi dilematis. Perdebatan itu bisa terjadi di antara para elit partai karena faktor preferensi politik yang berbeda. 

Megawati pastinya memiliki pilihannya. Dalam kesempatan acara perintagatn Sembilan Tahun UU Desa di Jakarta (19/3/223), Megawati menyinggung pilihannya pada sosok pemimpin yang patut dipilih. Menurutnya, masyarakat perlu memlih orang baik sebagai pemimpin. Secara spesifik, Megawati mencontohkan sikapnya kala memilih Jokowi sebagai capres (Kompas id, 19/3/23)

Namun, hingga kini Megawati masih membisu tentang sosok yang mau diusung di pilpres 2024. Sempat ada gosip politik jika mantan presiden ke-5 ini akan mengumumkan sosok yang akan diusung PDI-P pada perhelatan hut ke-50 partai. Akan tetapi, gosip politik itu tak terjadi, dan Megawati masih merem tentang sosok yang pantas untuk diusung. 

Di lain pihak, Presiden Jokowi, yang nota bene merupakan salah satu kader PDIP juga secara tak langsung memberikan jalan politik tentang sosok yang seyogiannya diusung. Bahasa tubuh Jokowi kerap menghadirkan interpretasi politik, dan terjemahan politik itu mengarah pada sosok.

Contohnya wacana menduetkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Prabowo mewakili PDIP, dan Prabowo mewakili Gerindra. 

Wacana ini menghangat pada beberapa pekan terakhir sejak Jokowi, Prabowo, dan Ganjar meninjau panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan kegiatan negara. Namun, gegara iklim pilpres 2024 yang makin mendekat, pemandangan dari tiga sosok ini pun dipandang sebagai langkah menuju Pilpres 2024. 

Di tengah hangatnya topik diskusi dari pertemuan tiga tokoh ini, Megawati pun melakukan kunjungan istana merdeka beberapa pekan kemudian. Melansir berita dari Kompas.id (19/3/23), dalam kunjungan ketum PDIP itu yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, kedua tokoh berdiskusi tentang pemilu 2024 dan peluang kandidat di pilres 2024. Bukan tak mungkin, pertemuan kedua tokoh ini sudah mengerucut pada satu nama. 

Lantas, siapakah sosok yang akan terpilih dari kubu PDI-P? Tentu masih sangat sulit untuk menentukan antara Puan ataukah Ganjar. 

Salah satu hal yang sangat mengagumkan dari Megawati adalah ketenangannya dalam menghadapi rumor politik. Bahkan, ketika nama Puan atau pun Ganjar muncul ke permukaan, Megawati tak memberikan sinyalemen kepada siapa partai akan memilih. Megawati hanya meminta setiap kader untuk mengikuti aturan partai. 

Sebaliknya, Jokowi terlihat lebih spesifik dalam memberikan arah dari sosok yang patut untuk berada sebagai kandidat di kursi RI. Dalam salah satu kesempatan bersama Relawan Jokowi, mantan walikota Solo itu menyebut bahwa kalau pemimpin berambut putih berarti dia memikirkan rakyat. Interpretasi liar pun mengarah ke Ganjar, yang nota bene berambut putih. 

Calon presiden dari PDI-P akan sangat bergantung pada diskusi politik antara Megawati dan Jokowi. Megawati yang berstatuskan ketum mempunyai hak istimewa untuk memilih sosok yang bisa diharapkan pada pilpres 2024. 

Jokowi juga pastinya berharap agar sosok yang dipilih oleh partai merupakan figur yang bisa meneruskan program dan pekerjaannya. 

Untuk itu, sosok dari kubu PDI-P seperti adu kuat pengaruh antara Jokowi dan Megawati. Akan tetapi, pengaruh Jokowi terbatas lantaran keberadaan ketum. Mau tak mau, Jokowi juga perlu patuh pada keputusan partai, dalam hal ini ketum. 

Bagaimana pun, Megawati dan Jokowi memiliki pengaruh besar dalam menentukan sosok yang dipilih untuk maju pilpres 2024. Harapannya, kedua tokoh ini sampai pada konsensus yang satu dan sama, bahwa capres yang dipilih bukan semata-mata kepentingan pribadi atau pun kelompok semata, tetapi memang bisa menjawabi kebutuhan negara Indonesia. 

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun