Ungkapan "terima kasih" seorang pimpinan kepada bawahan sangatlah berarti. Apalagi hal itu dibarengi dengan pujian dan dorongan untuk mempertahankan kinerja kerja yang sama. Kalau bisa, promosi jabatan pun diberlakukan lantaran prestasi yang dibuat.
Penghargaan lain juga terjadi ketika pimpinan menyampaikan ucapan selamat pada bawahanya saat mereka merayakan hari-hari spesial, seperti hari pernikahan, ulang tahun, dan pelbagai perayaan di keluarga. Kalau bawahan menyampaikan undangan, pimpinan tak segan untuk terlibat dan hadir.
Dalam hal ini, pimpinan mau masuk dalam ranah privat bawahan. Keterlibatan pimpinan bersama bawahan menjadi cara agar bawahan merasa dihargai dan diperhatikan.Â
Penghargaan seperti itu bisa membuat bawahan tak dipandang sebagai "obyek" untuk menggolkan tujuan pimpinan di tempat kerja, tetapi rekan untuk mencapai sebuah tujuan bersama.
Maka dari itu, seorang pimpinan harus tahu dan sadar menghargai bawahannya. Penghargaan seorang pimpinan mesti membuat bawahan merasa nyaman di tempat kerja.Â
Â
Kedua, Memberi peluang bawahan untuk berkreasi.
Setiap orang mempunyai kelebihan masing-masing. Kelebihan itu mesti dipandang sebagai aset yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.Â
Alih-alih memandang kelebihan sesama sebagai ancaman, kita perlu menjadikan kelebihan mereka itu sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja di tempat kerja.
Sejauh kelebihan dari bawahan tak berjalan keluar dari koridor visi dan misi tempat kerja, pimpinan harus berani untuk memberikan ruang dan waktu kepada bawahan untuk berkreasi.Â
Kreasi itu, di satu sisi, mengakomodir kelebihan bawahan, dan di sisi lain, hal itu bisa membuat bawahan merasa "at home" dengan tempat kerja.
Akibatnya, si pekerja enggan untuk resign atau pun bekerja asal-asalan karena dia menemukan tempat yang bisa melapangkan dirinya untuk menunjukkan kelebihannya. Juga, dia mendapat tempat dan apresiasi dari kualitas diri yang dilakukannya.