Status Madrid sebagai Raja Eropa tak lepas dari kontribusi para pemain. Dini hari tadi, Vinicius dan Thibaut Curtois menunjukkan kualitas mereka di tengah permainan agresif Liverpool.Â
Selain itu, Karim Benzema yang merupakan salah satu pemain senior di Madrid. Benzema telah menjadi legenda yang memantik decak kagum banyak pihak pada perhelatan Liga Champions musim ini.Â
Berkat raihan Liga Champions ditambah lagi dengan trofi La Liga Spanyol musim ini, serta performa individual Benzema pada musim ini, jalan untuk meraih trofi Ballon d'Or makin terbuka.Â
Saingan terkuat Benzema adalah duo striker Sadio Mane dan Mohamed Salah. Kegagalan kedua pemain ini meraih trofi Liga Champions seolah melapangkan tempat untuk Benzema.
Benzema termasuk generasi emas dari  Madrid. Dia pernah menjadi bagian dari trio maut Madrid, BBC (Bale, Benzema, dan Cristiano Ronaldo). Trio pemain terbilang sebagai trio berbahaya yang pernah ada di Eropa.
Ketika Ronaldo hengkang ke Juventus, Benzema perlahan memainkan peran penting dalam permainan Madrid. Benzema kian mencolok ketika Gareth Bale mengalami penurunan.Â
Jadinya, Benzema seolah sosok terakhir yang masih berjaya dari trio maut Madrid yang pernah meraih tiga trofi Liga Champions dalam masa waktu tiga musim berturut-turut.Â
Ketika bermain dengan Cristiano dan Bale, peran Benzema tak terlalu mencolok. Benzema seolah dikondisikan sebagai pemain yang "melayani" Cristiano.Â
Bahkan Bale yang didatangkan kemudian daripada Benzema ke Madrid lebih diperhatikan. Alasannya, Bale  dipandang sebagai suksesor yang tepat dari Ronaldo.
Pandangan ini ternyata keliru. Bale gagal memenuhi ekspetasi sebagai pengganti Ronaldo.Â
Malah, Benzema yang terus tampil konsisten. Menariknya, Benzema mampu beradaptasi dengan para pemain baru seperti Vinicius Jr dan Rodrygo.Â