Akhomach memberikan kesan tersendiri ketika Xavi yang baru tiba sebagai pelatih di Barcelona lebih memilih untuk menonton pertandingan Barca B daripada laga antara Celta Vigo kontra Barca. Dalam laga yang dimainkan Barca B, Akhomach mencetak 2 gol.
Akhomach keluar dan Xavi mengantinya dengan pemain muda lain, Ez Abde. Secara umum, Xavi mempercayakan kembali para pemain akademi. Selain karena faktor cedera dan ketersediaan pemain, Xavi memberi pesan tentang upaya menghidupkan kembali peran akadami La Masia bagi Barcelona.
Juga, Xavi terlihat lebih memilih pemain yang siap secara fisik dan mental untuk menghadapi derby Catalonia.
Seleksi pemain menunjukkan arah Xavi dalam mengatur permainan tim. Tak lagi sekadar bersandar pada pemain-pemain senior, tetapi bisa beralih pada para pemain akademi yang siap untuk memberikan yang terbaik untuk tim senior.
Lalu, efek Xavi juga terlihat dengan kehadiran penonton di tribun. Jumlah penonton melonjak naik. Stadion Camp Nou tampak disesaki penonton. Malah melebihi jumlah penonton sewaktu El Classico kontra Real Madrid. Â
Pada musim ini, rata-rata kehadiran jumlah penonton di Camp Nou begitu sedikit. Rata-rata penonton hanya berkisar 40,054.
Dalam debut perdana sebagai pelatih jumlah suporter naik drastis. Total 74,418 suporter yang memadati stadion. Â
Jumlah ini meningkat karena efek kehadiran Xavi. Tak berlebihan, jika kehadiran Xavi diharapkan menjadi pembawa perubahan bagi Barca. Bahkan tak sedikit yang menilai jika Xavi bisa menjadi sosok Pep Guardiola jilid II.
Menariknya, Xavi juga memberikan efek kepada mantan rekan-rekannya. Pique tampil solid di lini belakang dan Sergio Busquets tampil teratur, sebagaimana yang ditunjukannya bersama timnas Spanyol.
Secara umum, Xavi memulai jalan karir di Barca dengan cara yang cukup elegan. Hal yang sama juga terjadi pada Steven Gerrard dalam debut pertamanya di Liga Inggris. Gerrard memberikan harapan baru bagi Aston Villa.
Steven Gerrard Bangun Optimisme di Aston Villa