Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Kaum Muda Membangun Keseimbangan antara Media Sosial dan Dunia Nyata

28 Oktober 2021   19:05 Diperbarui: 29 Oktober 2021   03:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Shutterstock via Kompas.com

Berapa jam Anda menghabiskan waktu di media sosial selama satu hari? Pastinya, kita mempunyai jawaban yang berbeda-beda.

Saya sendiri menghabiskan banyak waktu di medsos saat tidak ada kesibukan, menghadapi kebosonan, atau mengisi kekosongan saat menunggu sesuatu atau orang di suatu tempat. Bisa 3-4 jam sehari berselancar di media sosial.

Media sosial serupa dunia baru bagi sebagian besar dari hidup kita. Banyak hal yang kita jumpai di medsos. Tak sedikit yang mengatakan bahwa kalau mau mengetahui keberadaan seseorang, apa yang dipunyai, atau di mana/ke mana dia pergi, kita hanya tinggal mengecek status di medsos orang tersebut.

Medsos juga sudah menjadi dunia kaum muda. Boleh jadi, sebagian besar dari kaum muda saat ini memiliki medsos dan sekaligus aktif terlibat di medsos. Tak heran, banyak kaum muda yang terjebak pada aktivitas yang cukup sibuk di medsos.

Pelbagai aktivitas yang bisa dilakukan oleh kaum muda di medsos. Ada yang hanya bermedsos ria guna membangun pertemanan dan jaringan. Namun, ada pula yang memanfaatkan medsos sebagai tempat untuk membangun usaha/karir dan belajar tentang dunia usaha.

Tak masalah apabila kita memiliki dan menggunakan medsos. Menjadi tantangan ketika tidak adanya keseimbangan antara pemanfaatan medsos dengan memaknai kehidupan di dunia nyata.

Seorang teman, bukan kaum muda tetapi seorang ibu berusia 40 tahun, memutuskan untuk meninggalkan beberapa platform medsosnya. Dia cukup sibuk menggunakan medsos karena dia menjadi salah satu admin beberapa grup rohani.

Agar grup rohaninya tetap eksis, dia selalu memposting pelbagai tulisan rohani. Namun, kebiasannya ini seolah membuatnya terperangkap oleh hiruk pikuk medsos.

Maksudnya, setiap kali tulisan rohani diposting, dia selalu mau tahu berapa orang yang sudah "like" dan "share". Belum lagi, dia harus bereaksi pada setiap komentar dari postingannya. Tanpa disadari, hal ini menjadi kebiasaa dan membuatnya begitu sibuk.

Persoalannya, ketika kebiasannya itu membuatnya lupa dengan dunia nyata. Beberapa kali sewaktu duduk bersama suaminya atau anggota keluarganya, dia lebih sibuk dengan phone daripada meladeni pembicaraan dengan suaminya. Belum lagi, kecemasan yang tak jelas ketika tak menyentuh phone untuk sekian waktu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun