Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kriteria dalam Memilih Kepala Desa agar Tidak Menyalahgunakan Dana Desa

17 September 2021   19:04 Diperbarui: 17 September 2021   19:37 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu, kepala desa harus berlaku kreatif dalam memanfaatkan dana desa. Dana desa tak sekadar disimpan, tetapi mesti dimanfaatkan demi kebutuhan desa.

Kemajuan sebuah desa sangat juga bergantung pada kreativitas seorang kepala desa dalam melihat kebutuhan desa dan kemudian menyikapinya lewat pemanfaatan dana desa.

Ketiga, Punya Jiwa Transparansi 

Dana desa sebenarnya gampang dikontrol karena konteksnya begitu kecil. Salah satu cara mengontrol dana desa adalah lewat langkah transparansi keuangan yang dibuat oleh seorang kepala desa.

Laporan dana desa harus jelas bukan hanya bagi aparat desa, tetapi bagi masyarakat desa secara umum. Agar menjadi jelas, laporan tidak dibuat dengan format yang rumit. Cukup dibuat dengan format yang bisa dipahami oleh masyarakat pada umumnya.

Misalnya, berapa jumlah dana desa yang dimiliki. Lalu, berapa jumlah dana desa yang dimanfaatkan. Pada akhirnya, bendahara desa mengurangi dana yang dipakai dengan total dana desa yang dimiliki.

Agar lebih gampang, laporan dibuat per bulan agar pola pengontrolannya menjadi gampang. Kalau menunggu 6 bulan sekali atau setahun sekali, kesalahan lama sangat sulit untuk dikoreksi.

Transparansi menjadi kuat ketika ada bukti dari pemanfaatan anggaran. Karenanya, laporan pembelian (receipt) tak boleh dikesempingkan begitu saja. Mesti selalu tersimpang dengan baik.

Selain itu, transparansi juga menyangkut rasionalitas pemanfaatan dana. Dalam arti, dana yang dipakai sungguh-sungguh bermanfaat untuk kebutuhan desa.

Menjadi persoalan ketika dana yang dikeluarkan tak masuk akal. Misalnya, ketimpangan jumlah uang perjalanan aparat desa keluar desa lebih besar daripada anggaran untuk perawatan fasilitas desa. Ketimpangan ini bisa menjadi bahan kritik karena pengeluaran untuk hal yang tidak perlu lebih besar dari hal yang penting di dalam desa.  

Menyikapi hal itu, aparat desa harus siap menerima kritik dari masyarakat. Kritik bisa membantu kepala desa dan aparatnya menyadari bagaimana dana desa mesti dimanfaatkan dengan baik. Pada dasarnya, aparat desa bukan pemegang tunggal dana desa, tetapi dana itu dikontrol oleh publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun