Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kriteria dalam Memilih Kepala Desa agar Tidak Menyalahgunakan Dana Desa

17 September 2021   19:04 Diperbarui: 17 September 2021   19:37 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, hal ini terjadi ketika kepala desa melek manajemen anggaran. Dia tahu dengan baik pos-pos yang mendesak dan membutuhkan, dan mana yang tidak.

Lalu, pengolahan anggaran juga tidak boleh menimbulkan ketidakseimbangan di dalam pengeluaran yang menimbulkan kekecewaan dan kecurigaan dari akar rumput. Pengaturan anggaran harus selalu mengedepankan kepentingan umum, yakni masyarakat desa.

Kedua, Perlu Kreatif Memanfaatkan Dana Desa

Salah satu sebab penyalahgunaan dana desa adalah karena kepala desa dan aparatnya tidak tahu mau buat apa untuk dana desa. Dana desa disediakan, tetapi pemimpin bingung dalam menemukan proyek yang bisa memanfaatkan dana desa dengan baik. Seperti terlihat "shock" dengan dana yang diberikan.

Jalan keluarnya, dananya didiamkan begitu saja di bank. Belum lagi, ketika dananya disimpan, dan kepala desa memanfaatkan secara sepihak bunga dari dana yang tersimpan.  

Padahal, dana desa mesti dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan desa. Makanya, seorang kepala desa harus kreatif menemukan dan menciptakan proyek yang berguna untuk desa.

Kreatif di sini bukan berarti agar dana desa bisa dipakai dan kemudian diselewengkan. Kreatif berarti kemampuan seorang kepala desa melihat secara jeli kebutuhan desa dan masyarakatnya, yang bukan saja untuk jangka pendek tetapi jangka panjang.

Saya melihat bagaimana dana desa dimanfaatkan oleh desa di mana saya sementara tinggal di Filipina. Desa keterbatasan lampu jalan. Kepala desa pun membeli lampu jalan bertenaga solar.

Jalan-jalan desa diterangi tanpa biaya listrik karena lampu solar, dan dana desa bisa dimanfaatkan untuk kepentingan desa. Pada titik ini, kepala desa tak hanya tahu kebutuhan, tetapi kreatif dalam menemukan solusi yang tepat sasar.

Saat tidak adanya kreativitas dari kepala desa dan aparat, maka ada kecenderungan meng-copy paste apa yang dilakukan oleh aparat sebelumnya atau kepala desa di tempat lain. Jadinya, proyek yang itu-itu saja.  

Tidak salah meniru apa yang dilakukan oleh orang lain kalau memang itu merupakan kebutuhan. Persoalannya, ketika apa yang dilakukan itu tak menjawabi kebutuhan masyarakat desa. Jadinya, proyek itu bisa mangkrak karena tak dimanfaatkan atau juga berakhir sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun