Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keharmonisan Prancis Terancam di Antara Perang Dingin Mbappe dan Giroud?

13 Juni 2021   16:43 Diperbarui: 13 Juni 2021   18:10 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oliver Giroud dan Kylian Mbappe. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Sepak bola merupakan permainan kolektif. Kegemilangan satu orang pemain tak lepas dari kontribusi 10 orang pemain lainnya. Karenanya, sangat diperlukan keharmonisan di antara pemain dalam satu tim. 

11 orang bermain kompak untuk meraih satu tujuan. Pencapaian pribadi hanyalah efek tambahan dari hasil yang dicapai oleh permainan bersama sebuah tim.  

Kekompakan itu juga ditunjukkan lewat keinginan untuk melepaskan ego pribadi. Kendati dipandang sebagai pemain bintang, masih perlu menyadari keberadaan para pemain lain. Tujuannya agar bisa menghindari konflik di antara pemain.  

Ya, konflik di antara pemain bisa menjadi salah satu sebab dari runtuhnya keharmonisan tim. Ujung-ujungnya, hal itu bisa mempengaruhi penampilan tim. 

Timnas Perancis sepertinya berhadapan dengan konflik internal. Antara Oliver Giroud dengan Kylian Mbappe. 

Konflik itu bermula selepas Perancis bermain kontra Bulgaria dalam laga persahabatan. Kendati menang, Giroud tampak kecewa dengan rekan setimnya, Mbappe. Dua gol yang dicetak oleh Giroud seolah belum memuaskan pemain Chelsea itu atas penampilannya bersama timnas Perancis. 

Selepas laga Giroud mengungkapkan rasa sesalnya. Menurutnya, sepanjang laga dia tidak terlihat aktif. Pasalnya, rekan setimnya tidak memberikan bola kepadanya. 

Tim pers Perancis menerjemahkan bahwa komentar Giroud itu tertuju kepada Mbappe. Mbappe pun tidak terima.

Mbappe memang dikenal pemain yang mempunyai kualitas individu di atas rata-rata. Seringkali membawa bola seorang diri. Itu semua berkat kecepatannya menghalau bek-bek lawan. Efek sampingnya, Mbappe kadang tidak peduli pada rekan-rekan setimnya.  

Kabarnya, Mbappe ingin mengklarifikasi pernyataan rekan setimnya itu. Akan tetapi, Didier Deschamps meminta Mbappe untuk mengurungkan niatnya itu (Goal.com 13/6/21).

Tindakan Deschamps benar. Membiarkan Mbappe memberikan klarifikasi hanya akan menambah masalah baru di air keruh. Muara akhirnya pada relasi di antara pemain. 

Perang dingin antara Giroud dan Mbappe bisa menjadi batu sandungan bagi penampilan timnas Perancis di Piala Eropa 2020. Apalagi Perancis akan bertemu dengan salah satu tim kuat Eropa, Jerman.  

Bukan rahasia lagi kalau timnas Perancis merupakan salah satu favorit terkuat yang bisa meraih trofi Piala Eropa. Namun, situasi bisa berubah. Salah satu sebabnya adalah persoalan yang terjadi di antara pemain.  

Timnas Perancis dihuni oleh beberapa para pemain hebat. Umumnya juga, mereka adalah para pemain yang berhasil mengantarkan  Perancis meraih Piala Dunia 2018 di Rusia. 

Hanya beberapa nama yang ditambahkan di skuad. Salah satunya, Karim Benzema. Benzeman tidak diikutsertakan di Piala Dunia karena persoalan yang dihadapinya. 

Bahkan Benzema mempunyai rekam jejak negatif dalam relasinya dengan Giroud. Tak ayal, tak sedikit pihak yang cemas dalam menempatkan dua pemain pada tim yang sama. 

Namun, Benzema menghadapi cedera dalam laga persahabatan sehingga peluangnya untuk turun dalam waktu dekat akan diragukan. Giroud berpeluang diandalkan oleh Deschamps.  

Deschamps mempunyai tugas berat kalau menimbang apa yang terjadi antara Giroud dan Mbappe. Selain mencari target untuk mendapatkan Piala Eropa guna mengawinkannya dengan Piala Dunia 2018, Deschamps juga harus berupaya mendamaikan situasi di ruang ganti. 

Timnas Perancis yang terdiri dari para pemain hebat merupakan tantangan bagi pelatih. Deschamps sekiranya mampu mendamaikan situasi, termasuk situasi yang melibatkan Giroud dan Mbappe. 

Sangat sulit dibayangkan kalau relasi Giroud dan Mbappe belum menemukan titik damai. Dan, kedua pemain diturunkan dalam waktu bersamaan. Pasti, situasi tim bisa terpengaruh. Kecuali kalau keduanya sudah berada pada taraf damai dan pengertian di antara satu sama lain. 

Gara-gara relasi yang belum didamaikan, pola permainan tim bisa terganggu. Para pemain bisa lebih mementingkan ego dan mengabaikan kesempatan rekan setim untuk menciptakan pelaung atau pun mencetak gol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun